Bisnis.com, JAKARTA – Perancang Konstruksi Jembatan Selat Sunda (JSS) Prof Dr Wiratman mengklaim mega proyek tersebut tidak akan mengganggu lalu lintas maritim.
Ahli konstruksi Ireng Guntorojati, asisten Wiratman menjelaskan konstruksi Jembatan Selat telah diperhitungkan secara matang dengan segala risiko, termasuk navigasi kapal laut yang akan melewati perairan Selat Sunda.
"Kita memperhitungkan, mampu dilalui kapal tertinggi. Kapal tertinggi saat ini 75 meter, sedangkan secara vertikal tingginya 85 meter dari permukaan laut,” katanya dalam seminar Simposium Arsitek Jembatan Selat Sunda, Kamis (5/9/2013).
Ketinggian tersebut, katanya, juga sudah memperhitungkan kemungkinan air pasang sehingga tidak akan memengaruhi kondisi jembatan senilai Rp200 triliun tersebut.
Selain itu, untuk mengakomodasi pergerakan kapal berukuran besar, jembatan ini menyediakan ruang bebas seluas 1,2 km.
"Secara horizontoal clearance, kapal terpanjang itu hampir 400 meter. Supaya bisa melewati, apat bergerak secara leluasa dibutuhkan ruang bebas 1,2 km. Kalau dua arah dibutuhkan ruang bebas 2,2 km," tuturnya. (ra)