Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda dan Lion Bakal Salip Singapore Airlines

Bisnis.com, JAKARTA—Grup Garuda Indonesia dan Lion Air dprediksi mengungguli Grup Singapore Airlines menjadi maskapai dengan jumlah armada terbesar di Asia Tenggara pada akhir tahun ini, seiring dengan aksi belanja besar-besaran dua maskapai itu.

Bisnis.com, JAKARTA—Grup Garuda Indonesia dan Lion Air dprediksi mengungguli Grup Singapore Airlines menjadi maskapai dengan jumlah armada terbesar di Asia Tenggara pada akhir tahun ini, seiring dengan aksi belanja besar-besaran dua maskapai itu.

Berdasarkan data lembaga riset penerbangan CAPA Center for Aviation, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat ke-100 pada akhir Agustus lalu, sedangkan Lion Air akan menerima pesawat ke-100 pada akhir tahun ini.

Saat ini, hanya satu maskapai di Asia Tenggara yakni Singapore Airlines (SIA) yang memiliki lebih dari 100 pesawat.

Namun, pesawat SIA yang kini mencapai 102 unit bakal menyusut menjadi 101 dalam beberapa bulan ke depan, sedangkan Garuda dan Lion terus berkembang pesat.

“Tonggak jumlah armada ke-100 adalah prestasi signifikan bagi Garuda dan Lion. Operator besar lain di wilayah ini yakni Malaysia Airlines dan Thai Airways juga kini mengoperasikan lebih dari 90 pesawat,” tulis lembaga riset yang berbasis di Sydney Australia itu, dalam situsnya, Rabu (11/9).

Kepada CAPA, manajemen Grup Lion Air menyatakan perseroan berencana mengoperasikan 145 unit pesawat akhir tahun ini, sedangkan Garuda berkomitmen mengoperasikan 139 unit armada pada akhir tahun ini.

Grup AirAsia juga berharap memiliki 138 unit akhir tahun ini termasuk 137 unit di Asia Tenggara dan satu unit untuk memulai operasi AirAsia India. SIA pun berharap punya 139 unit pada tahun fiskal 31 Maret tahun depan sedangkan akhir tahun ini diproyeksikan mencapai 138 unit.

CAPA menilai SIA kini menjadi maskapai dengan armada terbesar tetapi segera disalip Garuda yang saat ini sudah mengoperasikan 129 unit dan Lion yang kini sudah 134 unit.

AirAsia pun bakal menyalip SIA apalagi maskapai berbasis di Singapura itu tengah mengurangi lima armada A340-500s dalam beberapa bulan ke depan akibat rendahnya layanan non-stop rute LA dan Newark.

“Jatuhnya SIA dari daftar maskapai dengan armada terbanyak merupakan refleksi dari dinamika pergeseran pasar di Asia Tenggara," tulis riset itu.

Menurut CAPA tingginya permintaan layanan penerbangan regional dan bertarif murah (LCC) menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar penerbangan di kawasan ini dalam 10 tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Tahir Saleh
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper