Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha industri mebel dan kerajinan tangan menargetkan nilai ekspor secara global pada 2014 mencapai US$3 miliar.
Ambar Tjahjono, Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Tangan Indonesia (Asmindo), mengatakan nilai ekspor mebel dan kerajinan tangan tahun ini baru sekitar US$1,8 miliar.
"Setidaknya pada 2014 bisa mencapai US$2,8 miliar itu sudah bagus, karena situasi ekonomi kita kan bergerak terus, bisa naik atau bisa turun," katanya kepada Bisnis, Rabu (18/9/2013).
Khusus untuk ekspor China, Asmindo menargetkan nilai ekspor bisa mencapai US$100 juta pada 2014 seiring dengan digelarnya pameran furnitur dan kerajinan tangan internasional di kota Chongging, China pada pertengahan 2014.
"Target itu tidak hanya ekspor ke Chongging tapi juga beberapa tempat di China seperti Shanghai dan Harbin, karena ekspor ke China pada tahun ini masih sedikit yakni US$60 juta - US$70 juta," ujarnya.
Pameran tersebut digelar oleh Kaien Group, perusahaan asal China yang bergerak di sektor furnitur dan kini fokus dalam pengembangan mall khusus untuk furnitur dan handycraft. Mall pertama yang dibangun oleh Kaien Group itu adalah Chongging Kaien International Furniture Mall.
"Hasil karya Indonesia sudah 2 kali ikut pameran di sana, dan pameran 2014 itu merupakan yang ketiga kalinya dan saya akan membawa sekitar 50 perusahaan furnitur dari Asmindo," kata Ambar.
Pada pameran pertama, sekitar 5 perusahaan mebel dan kerajinan tangan Indonesia mampu menjual hingga US$30 juta, pada pameran kedua sekitar 15 perusahaan menjual produk mebel dan handycraft hingga US$40 juta.
"Kami melihat dari total ekspor ada gerakan naik, ini harus dikejar," katanya.
Pertumbuhan industri mebel dan kerajinan tangan pada semester I/2013 yakni hanya 3%. Pertumbuhan hingga akhir tahun ini diprediksi hingga 7%.
"Untuk 2014, kami belum dapat memprediksi pertumbuhannya karena harus melihat kondisi sampe akhir 2013," imbuh Ambar.
Zhang Yongzuan, Chairman of Chongging Furniture Association, mengatakan China sangat antusias untuk memasarkan produk Indonesia karena memiliki karya unik yang mengaplikasikan sentuhan beragam budaya.
"Barang-barang Indonesia itu bagus dan unik, terutama yang terbuat dari bahan natural seperti kayu jati. Perajin membuat karya yang selalu berbeda dan limited edition. Furnitur Indonesia memang paling menonjol di China," katanya.
Selain itu, menurut Yan Ting, CEO Kaien Group, pengembangan mall khusus furnitur dan interior itu bisa meningkatkan ekonomi negara China dan Indonesia.
"Indonesia sangat kaya budaya dan hasil karyanya, ini bisa menjadi ajang pertukaran budaya. Orang China rela mengeluarkan uang untuk belajar budaya Indonesia," katanya.
Untuk menarik barang-barang mebel dan kerajinan tangan dari seluruh dunia, Kaien Group menginvestasikan US$2 miliar untuk membangun mall lagi khusus untuk furnitur dan interior seluas 800.000 m2 dan diperkirakan bisa beroperasi pada 2016. Dalam mal tersebut ada lokasi khusus yang menjual barang-barang dari berbagai belahan dunia setiap hari, termasuk Indonesia.
"Konsep kami adalah one stop shopping furniture," imbuh Yan Ting. (ltc)
Asmindo Optimis Capai Ekspor Furnitur US$3 Miliar
Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha industri mebel dan kerajinan tangan menargetkan nilai ekspor secara global pada 2014 mencapai US$3 miliar. Ambar Tjahjono, Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Tangan Indonesia (Asmindo), mengatakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
35 menit yang lalu
Sritex Ajukan PK Usai Kasasi Pailit Ditolak Mahkamah Agung
1 jam yang lalu