Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPR Komisi V Josef A. Nae Soi mengatakan kegagalan Indonesia menjadi Anggota Dewan ICAO salah satunya akibat belum disetujuinya pembentukan Region Asia Pasifik oleh sejumlah negara pesaing seperti Malaysia, Korea Selatan, dan India.
Bila pembentukan region tersebut terealisasi sebagaimana region lain seperti Eropa, Amerika, dan Afrika, dia sangat yakin Indonesia bisa menjadi salah satu Anggota Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) kategori III.
“ICAO ini beda dengan IMO, kalau ICAO belum ada region misalnya Asia Pasifik sehingga sulit kita. Kalau sudah ada region, sangat yakin kita bisa masuk,” katanya di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Dia mengatakan Indonesia sudah memperjuangan dua hal dalam ICAO yakni pembentukan Region Asia Pasifik dan kuota Anggota Dewan yang ditambah dari hanya 13 negara menjadi 20 negara. Sayang, dua perjuangan itu kandas karena belum mendapatkan dukungan.
“Memang ada penolakan, terutama dari Malaysia, Korea, India. Yah mereka takut kalau ada region tentu kita punya kans besar, armada [pesawat] kita besar, industri penerbangan kita, ditambah lagi luas wilayah kita,” kata Nae dari Fraksi Golongan Karya ini.
Nae yang juga ikut serta dalam delegasi Indonesia di ICAO melihat perjuangan Indonesia sudah baik karena mendapatkan dukungan 97 negara dari sebelumnya hanya 70 negara. “Ini bukan soal lobi tapi karena belum ada region, saya yakin kita bisa kalau ada region.”
Oleh karena itu, pada periode mendatang, pemerintah tetap akan membawa dua agenda penting yakni pembentukan Region Asia Pasifik dan penambahan anggota dewan menjadi 20 negara.