Bisnis.com, BEKASI--Asosiasi Pegusaha Limbah Cikarang (APLC) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sedikitnya 15 perusahaan di wilayah setempat hengkang akibat iklim investasi yang tidak kondusif.
"Kondisi itu merupakan dampak dari aksi unjuk rasa berbagai serikat buruh yang terjadi sejak 2012 hingga kini," ujar Sekretaris Asosiasi Pengusaha Limbah Cikarang (APLC) Budianto di Cikarang, Rabu (9/10/2013).
Pabrik tersebut di antaranya, PT Kepsonik, PT Byunghwa, PT Toppan, PT Supremei, PT Cable, PT Hanyong Lok, PT Dgwc, PT Kaentek, PT Internusa, dan PT Kreasi busana.
"Imbasnya ada 7.500 karyawan yang saat ini menganggur," katanya seperti dikutip Antara, Rabu (9/10/2013).
Menurutnya, efek domino dari dirumahkannya para karyawan itu berdampak pada roda perekonomian di Cikarang, mulai dari rumah kontrakan sampai warung makan.
"Ada pengusaha limbah yang memiliki minimal 15 karyawan. Jika 15 perusahaan hengkang, otomatis ada 225 karyawan di perusahaan pengelola limbah juga yang hilang pekerjaan," katanya.
Pihaknya mengaku khawatir bila aksi unjuk rasa buruh tak sekadar unjuk rasa menuntut kesejahteraan, tapi ada kepentingan politik yang menyusupi.
"Banyak pengusaha khawatir aksi unjuk rasa buruh berujung tindakan anarkis dan menggangu aspek lain," ujarnya. (ra)
Iklim Usaha Buruk, 15 Perusahaan Limbah Hengkang Dari Cikarang
Bisnis.com, BEKASI--Asosiasi Pegusaha Limbah Cikarang (APLC) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sedikitnya 15 perusahaan di wilayah setempat hengkang akibat iklim investasi yang tidak kondusif."Kondisi itu merupakan dampak dari aksi unjuk rasa berbagai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu