Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengakui harga sarang burung walet Indonesia yang di ekspor ke China masih sangat rendah, hal ini dikarenakan Indonesia belum bisa menjual langsung ke China tetapi harus terlebih dahulu melalui pihak ketiga sebagai perantara.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan akibat adanya pihak ketiga sebagai perantara inilah harga sarang burung walet Indonesia sangat rendah, jika saja Indonesia mampu menjual langsung ke China, maka sarang walet tersebut akan dihargai tiga kali lipat harga yang diberikan perantara tersebut.
“Selama ini negara perantara seperti Malaysia, Singapura dan Hongkong mengambil keuntungan dari tata niaga sarang burung walet dari Indonesia. Indonesia sendiri sangat dirugikan dengan praktik tata niaga yang salah tersebut,” katanya, Senin (18/11/2013).
Indonesia merupakan partner utama China sebagai pemasok komoditas ini karena sekitar 70% kebutuhan konsumsi sarang burung walet negara tersebut dipasok dari Indonesia. Oleh karena itulah jika Indonesia mampu mengubah tata niaga yang merugikan ini, devisa yang masuk ke kas negara dari komositas ini sangat besar.
Saat ini, diperkirakan rata-rata nilai perdagangan sarang burung walet mencapai Rp.7 triliun per tahunnya, jika Indonesia mampu mengubah tata niaga yang merugikan tersebut, maka potensi perdaganganya mencapai Rp.21 triliun atau tiga kali lipat dari nilai saat ini.