Bisnis.com, ARGAPURA, Papua - Tantangan terbesar dalam membangun Papua adalah penyediaan rumah sederhana yang layak huni bagi masyarakat di provinsi itu.
"Bayangkan, 80% orang Papua belum punya rumah," ujar Gubernur Papua Lukas Enembe usai mendampingi Menpera Djan Faridz saat meninjau perumahan warga di Argapura, Rabu sore (27/11/2013).
Kondisi tersebut, menurut dia, tidak bisa dibiarkan karena kesejahteraan rakyat Papua juga harus diperhatikan. Kondisi masyarakat yang tersebar di 29 kabupaten di Papua semaunya bisa dibilang hampir sama. Mereka senasib sepenanggungan karena hidup tanpa rumah.
Secara bertahap, kata Lukas, persoalan ini harus dicari jalan keluarnya yaitu dengan penyediaan rumah sederhana yang layak huni.
Adapun mengenai kebutuhan dananya, Pemprov Papua akan mengajukan anggaran kepada Kemenpera agar realisasinya paling tidak bisa dimulai tahun depan. "Untuk tahap awal kami memprogramkan sebanyak 13.000 rumah," kata Lukas.
Dia memastikan bahwa ketersediaan dan status lahan bukan merupakan kendala untuk merealisasikan rencana tersebut. Persoalan yang lebih mendasar adalah pendanaan.
Dalam kesempatan yang sama, Menpera menegaskan dalam hal papan (perumahan), masyarakat Papua memang tertinggal. "Mereka tinggal beratapkan pohon."
Dia menegaskan kembali bahwa penyediaan perumahan di provinsi tersebut hanya bisa berjalan bila disediakan anggaran khusus, bukan seperti saat ini yang diperoleh dari pengalihan pos anggaran. "Perjalanan masih panjang. Tapi setidaknya langkah awal sudah dimulai."
Selain di Argapura, Menpera yang didampingi Gubernur Papua meninjau proyek perumahan di sejumlah lokasi lainnya.