Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seumur Jagung Jabatan Dirut Bulog, 5 Kali Ganti dalam 6 Tahun

Menteri BUMN baru saja memberhentikan Novi Helmy Prasetya dari posisinya sebagai Dirut Perum Bulog, yang menjabat sekitar 5 bulan sejak Februari 2025.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah mengganti pucuk pimpinan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sebanyak 5 kali dalam 6 tahun terakhir sejak 2019. Sosok yang menjabat di perusahaan tidak pernah bertahan lama. 

Melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-179/MBU/06/2025 tanggal 30 Juni 2025, Erick memberhentikan Novi Helmy Prasetya dari posisinya sebagai Dirut Perum Bulog. Sebagai gantinya, dia mengangkat Prihasto Setyanto sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama, sekaligus Perum Bulog.

“Kementerian BUMN telah resmi melakukan pergantian Direktur Utama Perum Bulog,” jelas Perum Bulog dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

Masa jabatan Novi sebagai Dirut tergolong singkat, yakni sekitar empat bulan. Untuk diketahui, Novi diangkat sebagai Dirut pada Februari 2025, melalui Keputusan Menteri BUMN No: SK-30/MBU/02/2025.

Novi kala itu menggantikan posisi Wahyu Suparyono yang juga baru menjabat selama kurang lebih empat bulan lamanya, sejak pertama kali ditunjuk pada September 2024.

Dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-73/DHK.MBU.A/09/2024 bulan September 2024, Wahyu resmi menggantikan Bayu Krisnamurthi sebagai Dirut Perum Bulog.

Mantan Dirut PT Asabri (Persero) itu menggantikan Bayu yang telah menduduki posisi Dirut Perum Bulog selama kurang lebih 9 bulan lamanya.

Adapun, Budi Waseso menjadi Dirut dengan masa jabatan terlama sejak Erick menjabat sebagai Menteri BUMN. Di awal masa jabatannya, jabatan Dirut Perum Bulog dipegang oleh Budi Waseso. 

Buwas, sapaan akrabnya, sebelumnya merupakan Kepala Badan Narkotika Nasional, yang kemudian diangkat oleh Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai Dirut Perum Bulog pada April 2018. Keputusan itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-115/MBU/04/2018. 

Terhitung sejak 27 April 2018, Buwas resmi menjabat sebagai Dirut Perum Bulog, menggantikan Djarot Kusumayakti yang telah menjabat sejak 2015. 

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir

Posisi tersebut lantas kembali diemban Buwas, usai Erick kembali menetapkannya sebagai orang nomor satu di BUMN Pangan itu. Pengangkatan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-91/MBU/04/2023 tanggal 27 April 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum Bulog.

Profil Prihasto Setyanto

Adapun Prihasto adalah Pria kelahiran Sumenep, 16 Agustus 1969 ini memulai karirnya di Kementerian Pertanian (Kementan) pada 1996. Selama menjalankan karirnya di Kementan, Prihasto diketahui menduduki sejumlah jabatan strategis. 

Pada 2010, Prihasto dipercaya menjadi Kepala Balitklimat, dan menjadi Kepala Balit Lingkungan Pertanian pada 2012.

Tiga tahun kemudian, dia mendapat mandat sebagai Kepala BPTP Jawa Tengah, kemudian  melanjutkan karirnya sebagai Direktur Sayuran dan Tanaman Obat di 2017. 

Pada 2019 Prihasto ditugaskan sebagai Direktur Jenderal Hortikultura dan pada 5 Februari 2025, dia resmi menjabat sebagai Direktur Pengadaan Perum Bulog. 

Pencapaian Bulog era Novi

Saat dipegang Novi, Perum Bulog berhasil menjaga stok beras hingga 4,2 juta ton Stok beras ini merupakan yang tertinggi sejak 1969 atau saat Bulog berdiri.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa sebanyak 4,2 juta ton beras telah diamankan di gudang Bulog per 1 Juli 2025 pukul 05.00 WIB. Adapun, mulanya stok awal beras yang dimiliki adalah 1,7 juta ton pada 2025.

Ini artinya, Amran mengungkap ada tambahan beras yang masuk ke gudang Bulog sekitar 2,6 juta ton hingga semester I/2025.

Bahkan, Amran memaparkan stok beras Indonesia tidak pernah mencapai 3 juta ton pada 2013, meski kala itu stok beras di awal tahun mencapai 2,19 juta ton. Untuk itu, Amran memastikan stok beras Indonesia aman di tahun ini.

Stok beras sempat mencapai angka tertinggi
Stok beras sempat mencapai angka tertinggi

“Stok kita di awal tahun [2025] itu 1,7 juta ton, alhamdulillah kita sekarang mencapai 4,2 juta ton. Dulu bahkan pernah 2 juta ton stok awal, tetapi tidak pernah mencapai 3 juta ton. Itu tahun 2013. Tapi tidak pernah mencapai, ini kesyukuran kita, stok kita aman,” kata Amran dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV di DPR, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Adapun, Amran mengaku telah menambah kapasitas gudang Bulog dengan menyewa gudang 1,2 juta per hari ini, Rabu (2/7/2025).

“Alhamdulillah ini baru 6 bulan, tetapi tambahannya 2,6 juta ton [beras]. Kita sudah sewa gudang 1,2 juta ton hari ini dan karena kita juga menyerap jagung, jadi kapitas gudang sekarang sudah 4 juta ton lebih, sebenarnya yang standar hanya 3 juta ton kapitas gudang Bulog,” bebernya.

Lebih lanjut, Amran mengungkap melimpahnya stok beras ini merupakan hasil kerja keras dan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian besar pada sektor pangan, mulai dari peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga dua kali lipat, pendistribusian pupuk yang tepat sasaran, hingga harga pembelian pemerintah (HPP) gabah senilai Rp6.500 per kilogram.

Dia mengatakan sejumlah upaya tersebut pun membuat nilai tukar petani (NTP) yang naik 0,47% menjadi 121,72 pada Juni 2025.

Pada kuartal I/2025, Amran menuturkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang mencapai 10,52%.

“Ini juga berdampak langsung signifikan terhadap nilai tukar petani. Pertama dalam sejarah kita mendapatkan PDB tertinggi yaitu 10,52%. Ini PDB kita ini tertinggi pertama menjadi jawara untuk sektor pertanian,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper