Bisnis.com, BADUNG--Pemerintah akan menerbitkan revisi Peraturan Pemerintah nomor 36/2010 tentang Daftar Negatif Investasi pada pekan depan, setelah dibahas secara mendalam pada sidang kabinet.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pemerintah kemungkinan perlu sekali lagi bertemu dengan pelaku usaha sebelum mengumumkan Peraturan Pemerintah tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) pada pekan depan.
“Kalau sudah diumumkan itu berarti sudah diteken [tanda tangan],” ujarnya seusai diskusi Kesiapan Sektor Industri Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, di Kuta, Bali Kamis (5/12/2013).
Dia menjelaskan pembahasan aturan DNI dilakukan secara mendalam pada sidang kabinet di Istana Cipanas pada Senin (2/12), awal pekan ini. Kementerian yang hadir dalam sidang kabinet tersebut berkomitmen untuk mempercepat penerbitan aturan tersebut. “Kami pada prinsipnya ingin aturan ini segera selesai,” tegasnya.
Menurut Hidayat, revisi DNI dimaksudkan untuk membuka peluang bagi investasi asing ketika sektor tersebut masih membutuhkan modal yang sangat besar dan teknologi tinggi. Namun sebaliknya, Pemerintah akan memproteksi industri dalam negeri yang punya potensi untuk tumbuh. “Keseimbangan itu yang kami wujudkan dalam aturan DNI yang baru,” ujarnya.
Pemerintah diketahui sedang menyelesaikan revisi daftar negatif investasi (DNI) yang akan melonggarkan batasan kepemilikan asing pada lima sektor yakni bandar udara, pelabuhan, terminal barang, terminal darat, dan periklanan.
Revisi tersebut juga akan melonggar kepemilikan asing pada 10 bidang usaha a.l. industri farmasi, wisata alam, modal ventura, uji kelayakan kendaraan bermotor (kir), distribusi film, rumah sakit dan industri telekomunikasi.
Revisi PP Daftar Negatif Investasi Terbit Pekan Depan
Pemerintah akan menerbitkan revisi Peraturan Pemerintah nomor 36/2010 tentang Daftar Negatif Investasi pada pekan depan, setelah dibahas secara mendalam pada sidang kabinet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Donald Banjarnahor
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Top Stocks Poised for Over 50% Returns as Q2/2025 Kicks Off
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
Respons Pengusaha Soal Rencana Tambah Impor Kapas-Gandum dari AS

37 menit yang lalu
Kompromi RI Hadapi Tarif Trump

19 jam yang lalu
Peran PT Pelni Sambung Wilayah 3TP di Momen Mudik 2025

40 menit yang lalu
Ini Alasan Trump Terapkan Tarif Impor Resiprokal 32% untuk Indonesia

20 jam yang lalu
JRP Insurance Hadir Berikan Perlindungan di Destinasi Wisata
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
