Bisnis.com, BALIKPAPAN – Balikpapan mengalihkan sumber pasokan bahan makanan ke Sulawesi, karena pulau Jawa yang selama ini menjadi supplier mengalami percepatan alih fungsi lahan pertanian.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan selama ini suplai bahan makanan sebagian besar berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Sebagai pelabuhan komoditas, tentunya suplai tersebut ditunjang dari daerah penghasil di Jawa Timur.
Berdasarkan data BPN, selama 10 tahun sejak 2000 telah terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian seluas 65.961 hektare di Pulau Jawa.
“Karena itu, ke depan Jawa sudah tidak bisa lagi menjadi andalan pasokan bahan makanan. Kami mulai mengarahkan ke Sulawesi Barat (Sulbar) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang juga menjadi daerah penghasil,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/12/2013).
Dua daerah itu menjadi pilihan karena kondisi kesuburan lahan yang lebih baik dibandingkan dengan Kalimantan. Selain itu, akses transportasi dari dan menuju Sulsel dan Sulbar mudah dijangkau dari Balikpapan yakni melalui kapal ferry.
Rizal mengakui suplai bahan makanan saat ini sebagian besar juga sudah ada yang berasal dari Sulawesi. Dia mencontohkan beras dan gula ada yang didatangkan dari pulau yang berada di timur Balikpapan itu. “Namun, memang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa,” tambahnya.
Selain itu, Balikpapan juga mengandalkan daerah tetangga di Kaltim seperti Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Rizal berharap dua daerah itu bisa memenuhi suplai kebutuhan bahan pangan di Balikpapan hingga mencapai 20% dari total kebutuhan.
Produksi dan Tingkat Produktivitas Makanan Pokok di Balikpapan Pada 2013
Komoditi | Luas Panen (hektare) | Produksi (ton) | Produktivitas (kw/ha) |
Padi Sawah | 180 | 805 | 44,71 |
Padi Ladang | 196 | 492 | 25,09 |
Jagung | 167 | 515 | 30,83 |
Kacang Tanah | 25 | 57 | 22,88 |
Ubi Kayu | 394 | 11.664 | 296,03 |
Ubi Jalar | 22 | 343 | 155,92 |
Sumber: Dinas Pertanian Kalimantan Timur, diolah