Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Gondorukem Perhutani Siap Diresmikan Akhir Januari

Pabrik pengolahan getah pinus atau gondorukem terbesar di Asia Tenggara milik Perum Perhutani siap diresmikan pada akhir bulan ini.

Bisnis.com, SEMARANG—Pabrik pengolahan getah pinus atau gondorukem terbesar di Asia Tenggara milik Perum Perhutani siap diresmikan pada akhir Januari 2014.

Plant Manager Proyek Derivat Gondorukem dan Terpentin (PDGT) Perhutani Teguh Satryanto mengatakan peresmian pabrik yang berlokasi di Pemalang, Jawa Tengah, itu akan dikaji oleh anggota commisioning.

"Commisioning dijadwalkan mulai jalan hari ini, 7 Januari, kemungkinan pada minggu ke-3 atau ke-4 Januari sudah bisa diresmikan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/1/2014).

Peresmian pabrik dengan peletakan batu pertama pada 25 Juni 2012 itu mundur dari rencana semula, Oktober 2013. Pasalnya, pabrik terkendala lamanya waktu importasi mesin-mesin pendukung produksi.

Teguh menuturkan pabrik yang menyedot investasi Rp197 miliar tersebut mampu mengolah 24.500 ton getah pinus per tahun. Namun, pada tahun pertama operasionalnya, produksi diestimasi baru 70% dari kapasitas terpasang.

"Kami perlu tata dulu bahan bakunya dari penyadapan sampai pabrik, supaya produksi bisa lancar. Saat ini bahan baku berasal dari 8 Kesatuan Pengelolaan Hutan [KPH] di Jateng dan di-back up beberapa KPH pinus di Jawa Barat," katanya.

Selain itu, pabrik derivatif terintegrasi ini mampu mengolah 17.000 ton terpentin per tahun menjadi empat produk turunan, yakni setiap hari 4,8 ton alpha pinene, 6,6 ton betha pinene, 1,6 ton limonen, dan 4,1 ton karen.

Pada 2013, Perhutani Unit I Jateng mampu memproduksi 40.886 ton getah pinus atau 82% dari target. Rendahnya produksi disebabkan oleh anomali cuaca dan tingginya curah hujan pada tahun lalu.

Gondorukem merupakan salah satu produk nonkayu unggulan karena nilai ekonomisnya yang tinggi, yakni berkisar US$2.000-US13.000 per ton. Pendapatan perusahaan dari bisnis nonkayu mencapai Rp742,29 miliar pada 2013. (Pamuji Trinastiti)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper