Bisnis.com, JAKARTA - Evakuasi dan pengerjaan pemotongan bangkai KM.Bangka Jaya Line (BJL-1) yang terguling dan nyaris tenggelam di dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok ditargetkan rampung dalam dua pekan, atau pertengahan bulan ini.
Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok Arifin Soenardjo mengatakan, pengerjaan pemotongan kapal jenis roll on-roll off (ro-ro) itu sudah dilakukan oleh pihak swasta sejak Kamis 30 Januari 2014 dan ditargetkan selesai dalam dua pekan ke depan.
“Kami targetkan kapal tersebut sudah bisa di geser dari dermaga 107 dalam dua pekan kedepan. Hari ini saja (Minggu, 2/2) sudah 13 mobil sedan yang merupakan muatan kapal itu telah di keluarkan, setelah itu kita akan keluarkan truk dan muatan lainnya,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Minggu (2/2/2014).
Dia menjelaskan, untuk mengeluarkan isi muatan KM BJL-1 itu, dilakukan pemotongan dibagian pintu belakang kapal (ram door) guna memudahkan pengeluaran muatan di dalam kapal yang kondisinya saat ini masih terbalik di dermaga penumpang pelabuhan Priok.
Arifin mengatakan, pengerjaan pemotongan kapal dilaksanakan oleh pihak ketiga (swasta) yang di tunjuk operator kapal dan Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok guna mempercepat proses evakuasi seluruh muatan yang ada di dalam kapal.
Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok meminta waktu sekitar satu bulan untuk mengevakuasi seluruh muatan dan bangkai KM Bangka Jaya Line (BJL-1) pasca inseiden terbaliknya kapal itu pada 14 Januari 2014.
Dia mengatakan, dengan adanya insiden ini, fasilitas dermaga 107 yang dioperasikan oleh Pelindo II cabang Tanjung Priok menjadi tidak berfungsi atau idle, sehingga operator pelabuhan mengalami kerugian yang tidak sedikit yang berasal dari biaya sandar kapal.
“Untuk itu kami berusaha bekerja cepat agar bangkai kapal tersebut bisa segera di singkirkan dari dermaga 107 supaya operator pelabuhan tidak mengalami kerugian yang lebih besar lagi.Mudah-mudahan pertengahan bulan ini semuanya sudah selesai,” ungkapnya.
General Manager Pelindo II Tanjung Priok, Ari Henryanto mengatakan, pihaknya mengalami kehilangan pendapatan milliaran rupiah akibat tidak berfungsinya dermaga 107 selama hampir satu bulan pasca insiden tergulingnya KM.BJL-1 di Pelabuhan Priok.
Kendati begitu, pihaknya memercayakan sepenuhnya kepada Syahbandar Pelabuhan Priok untuk melakukan evakuasi seluruh muatan dan bangkai kapal KM BJL-1 agar dermaga 107 bisa difungsikan kembali melayani sandar kapal seperti semula.
“Ini domainnya keselamatan pelayaran jadi kami serahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak Syahbandar Pelabuhan,” tuturnya di konfirmasi Bisnis.com, hari ini.
KM.BJL-1 yang terbalik menjelang keberangkatannya di dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok pada 14 Januari 2014 lalu, merupakan kapal jenis ro-ro berbobot 2.555 gross tonage (GT) yang di operasikan PT.Bangka Belitung Jaya Line dengan mengantongi trayek Pelabuhan Tanjung Priok–Pangkal Balam, Bangka Belitung.
Kapal naas yang terbalik dan akhirnya tenggelam beberapa saat sebelum keberangkatnnya itu membawa muatan dengan jumlah crew sebanyak 23 orang, penumpang umum 20 orang, sopir dan kernet 24 orang serta kendaraan roda empat dari berbagai jenis mencapai 50 unit.
KM.BJL-1 juga sudah mengantongi Surat Izin Berlayar (SIB) sementara atau berlaku 24 jam dari Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok.
