Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksplorasi Migas, Petronas Siap Tambah Investasi di RI

Petronas Carigali Sdn Bhd berniat menambah investasinya di Indonesia jika menemukan cadangan potensial di sejumlah lapangan minyak dan gas bumi yang dikelolanya.
Eksplorasi minyak lepas pantai/JIBI
Eksplorasi minyak lepas pantai/JIBI

Bisnis.com,  JAKARTA—Petronas Carigali Sdn Bhd berniat menambah investasinya di Indonesia jika menemukan cadangan potensial di sejumlah lapangan minyak dan gas bumi yang dikelolanya.

Hazli Sham B Kassim, General Manager Petronas, mengatakan tahun ini perusahaan menyiapkan sekitar US$800 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) pengembangan Lapangan Kepodang di Blok Muriah, dan Lapangan Bukit Tua di Blok Ketapang 2.

 “Rata-rata untuk pengembangan Lapangan Kepodang itu US$400 juta, begitu juga untuk Lapangan Bukit Tua. Dana itu digunakan untuk pengeboran dan konstruksi fasilitas pendukung lainnya,” katanya di Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Dia  menuturkan tahun ini rencananya Petronas akan mengebor lima sumur pengembangan di Lapangan Bukit Tua, dan enam sumur pengembangan di Lapangan Kepodang. Dari situ, perusahaan berharap dapat memproduksi minyak dan gas bumi sebanyak 2.000-3.000 barel setara minyak per hari.

Menurutnya, Petronas akan terus melakukan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan migas baru di dalam negeri. Perusahaan akan terus menambah investasinya di Indonesia jika menemukan cadangan yang potensial untuk dikembangkan.

“Di Bukit Tua South kami sudah menemukan cadangan hidrokarbon dan liquid, tetapi masih pelajari lebih lanjut,” ujarnya.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan Lapangan Kepodang dan Bukit Tua mulai berproduksi kuartal 4 tahun ini. Lapangan Kepodang diharapkan mampu menambah produksi gas hingga 116 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd), dan 5.000 barel minyak per hari dari Lapangan Bukit Tua.

Sementara itu, pemerintah menargetkan ada 15 kontrak kerja sama blok migas baru per tahun untuk menjamin ketahanan energi di dalam negeri. Pemerintah juga akan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan komitmen dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Pemerintah baru saja menerima komitmen investasi hingga US$123,18 juta setelah menandatangani kontrak kerja sama di tujuh wilayah kerja. Selain itu, pemerintah juga mendapatkan signature bonus mencapai US$9 juta dari penandatanganan kontrak dengan potensi 1,05 miliar barel minyak, dan 1,84 triliun kaki kubik gas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper