Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Ekonomi Jilid III untuk Topang Target Pertumbuhan 6%

Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat mencapai 5,7%-6% atau lebih tinggi dari prediksi lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings yang sebesar 5,3%.
Ilustrasi Pertumbuhan ekonomi nasional/JIBI
Ilustrasi Pertumbuhan ekonomi nasional/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat mencapai 5,7%-6%  atau lebih tinggi dari prediksi lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings yang sebesar 5,3%.

"Setiap lembaga bisa saja memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dan defisit transaksi berjalan Indonesia, yang jelas pemerintah masih fokus dan tetap optimis menjaga target," jelas Wakil Menteri Keuangan II Bambang P.S. Brodjonegoro seperti dilansir laman Kemenkeu, Senin (17/3/2014).

Untuk dapat mencapai target tersebut, menurutnya, pemerintah telah menyiapkan paket kebijakan jilid III yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat.

"Paket kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan investasi dan menurunkan impor,"

 

Sebelumnya, Presiden Direktur Fitch Ratings Indonesia Baradita Katoppo menyatakan bahwa Ficth memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh di kisaran 5,3%. Namun, prediksi tersebut dapat direvisi ke atas karena adanya pesta demokrasi pada tahun ini.

"Kontribusi belanja Pemilu dan pertumbuhan ekspor dapat menjadi penolong pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Ia menambahkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya disebabkan belum optimalnya kinerja ekspor Indonesia. Hal ini sejalan dengan masih melemahnya permintaan dari negara mitra seperti China.Sementara itu, impor migas masih akan cukup tinggi. 

Meski Ficth Ratings memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat, menurutnya, tetapi secara keseluruhan, Baradita melihat risiko Indonesia akan termitigasi dengan baik. "Langkah yang diambil pemerintah diharapkan mampu mengelola tekanan risiko seperti tahun lalu."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper