Bisnis.com, JAKARTA - Lapangan Rantau di Aceh Tamiang masih menghasilkan minyak 120 barel per hari (barel oil per day/BOPD) melalui sumur RNT-DZ7 meski telah memasuki recovery tahap kedua.
Manager Public Relation PT.Pertamina EP, Arya Dwi Paramita mengatakan penambahan produksi masih jauh dari target produksi sebanyak 3.500 BOPD. Namun, untuk lapangan yang sudah mature, maka pihaknya berharap pada pengeboran berikutnya dapat memberikan hasil yang signifikan.
“Hasil ini mampu menahan penurunan produksi rata-rata per bulan yang mencapai 9%,” katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, Ahad (30/3/2014).
Menurutnya, hasil 120 BOPD dari Lapangan Rantau sudah cukup besar karena lapangan itu memiliki angka penurunan produksi alami sekitar 43% per tahun. Pasalnya, sumur tersebut sudah diproduksi sejak lama dan memiliki kadar air yang sangat tinggi.
Dia mengatakan sumur RNT-DZ7 merupakan sumur pemboran keenam dari total 12 sumur pemboran yang direncanakan pada tahun 2014. Namun, masih terdapat 5 sumur bor yang membutuhkan upaya lanjutan untuk bisa memproduksikan minyak sesuai dengan target masing-masing sumur.
“Minyak dari lapangan ini termasuk jenis sweet light crude sehingga akan dikirim ke Pangkalan Susu untuk diolah di Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap,” katanya.