Bisnis.com, SINGAPURA— Pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan beberapa waktu lalu dinilai telah meningkatkan aliran dana (capital inflow) ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Dean and Professor Practice of Public Policy Lee Kuan Yew School of Public Policy National University Singapura, Kishore Mahbubani, mengatakan dirinya mengikuti bursa calon presiden dan pesta demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini.
“Efek Jokowi membuat dunia sangat tertarik masuk ke Asia Tenggara, terutama Indonesia. Sekarang bergeser dari regional lain ke sini (Asia Tenggara),” ujarnya di sela acara Invest Asean 2014 Conference yang diselenggarakan May Bank Kim Eng Securities di Fullerton Hotel, Singapura, Selasa (1/4/2014).
Dia menegaskan fenomena ini setidaknya menjadi nilai tambah bagi kondisi makroekonomi negara-negara Asia Tenggara, seperti nilai tukar dolar terhadap mata uang 11 negara di Asia Tenggara.
Meskipun demikian, dia tidak menyebutkan nilai detil aliran dana yang masuk ke negara-negara di Asia Tenggara.
Mahbubani berharap pesta demokrasi di Indonesia memberikan efek jangka panjang yang sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar di seluruh dunia sehingga berimbas pada perekonomian Asia Tenggara secara keseluruhan.
Sebagai informasi, PDI Perjuangan menetapkan Jokowi sebagai calon presiden dari partai berlambang moncong putih itu pada pertengahan Maret 2014. Bahkan, keputusan itu membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) melesat hingga level 4.900 lebih.
Selain itu, pesta demokrasi di Indonesia sering menjadi bahasan utama media-media internasional, baik cetak maupun elektronik.