Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana melakukan konversi pembangkit listrik menggunakan gas.
Senior Manager PT PLN (Persero) Josua Simanungkalit mengatakan konversi gas untuk pembangkit listrik memiliki peranan penting.
Pihaknya juga menilai pembangkit listrik tenaga gas relatif mudah beradaptasi terhadap perubahan beban. “Selain itu, gas lebih murah dari BBM,” ujarnya, Rabu (16/4/2014).
Namun, Josua menyayangkan pasokan gas ke PLN yang sampai saat ini belum aman.
Menurutnya pasokan gas akan semakin kritis pada periode jangka panjang. “Karena sumber gas dari sumur-sumur yang telah ada akan habis,” ujarnya.
Josua mengungkapkan dalam perspektif jangka pendek, Liquified Natural Gas (LNG) akan dimanfaatkan sebagai base load.
Akan tetapi, menurutnya, untuk jangka panjang LNG akan dimanfaatkan sebagai load follower. “Selain itu, juga mendukung saat beban puncak,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Ketua Tim Energi Primer SP PLN Jumadis Abda pernah mengungkapkan PLN akan efisien jika seluruh pembangkit listrik dikonversi ke BBG.
“Kami bisa hemat sampai Rp60 triliun,” ujar Jumadis. Penghematan tersebut akan dicapai dalam kurun dua tahun.
Menurut Jumadis, harga jual listrik per Kwh bisa ditekan dengan konversi tersebut. “Harga jual menggunakan minyak Rp3.000 per kWh, namun kalau menggunakan gas Rp600 per kWh,” ujar Jumadis.
Jumadis mengemukakaan saat ini masyarakat membeli listrik Rp700 per kWh dibantu subsidi pemerintah.
Menurutnya, jika konversi gas dilakukan, maka pemerintah tidak perlu memberikan subsidi. “Tarif dasar listrik pun tak perlu dinaikkan,” ujar Jumadis.
PLN Genjot Konversi Gas Pembangkit Listrik
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana melakukan konversi pembangkit listrik menggunakan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fauzul Muna
Editor : Rustam Agus
Konten Premium