Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAHAN PERTANIAN: Jabar Targetkan Cetak Sawah Baru 100.000 Ha

Untuk menambah luas lahan pertanian, Pemprov Jabar memprogramkan cetak sawah yang ditargetkan menambah luas lahan pertanian di Jabar sebesar 100.000 hektare pada 2018.
Tidak ada cetak sawah di Pantura karena lahannya memang tidak ada. /bisnis.com
Tidak ada cetak sawah di Pantura karena lahannya memang tidak ada. /bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Untuk menambah luas lahan pertanian Pemprov Jabar memprogramkan cetak sawah yang ditargetkan menambah luas lahan pertanian di Jabar sebesar 100.000 hektare pada 2018. Sejak 2013, lahan pertanian yang telah tercetak seluas 500 hektare, sedangkan pada 2014 Pemprov Jabar menargetkan dapat mencetak 17.000 hektare sawah.

Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar Ibrahim Syaf mengatakan cetak sawah dilakukan di lahan tidur milik petani. Untuk setiap hektare sawah, satu kelompok petani akan mendapat insetif Rp10 juta yang diperuntukkan pembukaan sawah.

Ibrahim menambahkan program cetak sawah seluruhnya dilakukan di Jabar bagian tengah dan selatan.

“Tidak ada cetak sawah di Pantura karena lahannya memang tidak ada. Kalaupun ada, lahannya tercemar oleh limbah pabrik. Dengan demikian program cetak sawah diwujudkan di Jabar bagian tengah dan selatan,” katanya, Jumat (18/4/2014).

Menurut Ibrahim, 500 hektare sawah yang telah dicetak di Jabar tengah dan selatan sudah memproduksi gabah kering walaupun belum maksimal, yakni 4 ton gabah kering perhektar. Produksi sawah akan berjalan normal seiring dengan pori-pori lahan terbentuk dan pengetahuan petani bertambah lewat penyuluhan yang diberikan pemprov.

Dengan program cetak sawah, Pemprov menargetkan luas lahan pertanian pada 2018 dapat mencapai 1 juta hektare dan menambah produksi padi sebesar 1,2 juta ton. Menurut Ibrahim, untuk menggenjot produksi padi, sektor pertanian tidak bisa hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga penambahan lahan.

Selama ini, penambahan produksi padi terbatas karena hanya mengandalkan teknologi. Pada 2012, produksi padi Jabar sebesar 11,7 juta ton dan hanya bertambah 300.000 ton pada 2013 menjadi 12 juta ton.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jabar Entang Sastraatmadja meragukan target 100.000 hektare sawah baru akan tercapai hingga 2018 dari hasil cetak sawah. Hal ini karena 40% irigasi di Jabar dalam kondisi rusak, sedangkan lahan untuk cetak sawah memerlukan banyak air.

Di sisi lain, produksi gabah kering dari sawah yang dicetak akan maksimal setelah melalui tujuh kali masa panen. “Jadi saya lebih memilih untuk memertahankan sawah yang sudah ada dibandingkan dengan mencetak sawah baru,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rani Fadila
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper