Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum memprioritaskan penanganan limbah Jakarta pada wilayah tengah dan barat Jakarta terlebih dahulu.
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Mursito mengatakan kedua wilayah itu paling membutuhkan penanganan dibandingkan dengan yang lainnya.
“Kami akan fokus dulu di Sungai Ciliwung, Kali Sunter, dan Kali Krukut untuk dapat dimulai pembangunannya paling tidak pada awal tahun depan,” katanya.
Dia menjelaskan dalam masterplan pengolahan limbah secara terpadu melalui proyek pengolahan sanitasi Jakarta (DKI Jakarta Sewerage Treatment Plan) yang telah dikaji oleh Japan International Coorporation Agency (JICA), dibagi ke dalam 15 zona.
Zona 1 dengan luas area pelayanan 4.901 hektare meliputi Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Senen, Menteng, Tanah Abang, Matraman, Grogol, Petamburan, Taman Sari, Tambora, Setiabudi, dan Penjaringan dengan total 48 kelurahan dapat segera dilaksanakan.
Total kebutuhan dana pembangunan zona I sebesar US$457 juta dengan pinjaman dari JICA sebesar US$264 juta.
Adapun lingkup proyek tersebut yakni pembangunan waste water treatment plant (WWTP) dengan kapasitas penampungan air limbah rata-rata 198.000 m3/hari dan maksimal 246.000 meter kubik per hari. Kemudian pengolahan air limbah dan sludge treatment dengan menggunakan teknologi membrane bio-reactor.