Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) yang terjadi di Indonesia.
"Jadi tidak ada pemberhentian visa dari Dubes Arab Saudi terkait virus Mers-Cov," tegas Anggito kepada pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (6/5/2015).
Penegasan itu menanggapi pernyataan dari World Healt Organization (WHO) bahwa Mers Cov merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar, tapi belum terjadi darurat kesehatan masyarakat. Namun, kata Anggito, WHO tidak menganjurkan penerapan restriksi perjalanan, dan masih dalam status travel advise.
Terkait virus Mers Cov Anggito sudah melakukan rapat konsultasi dengan pemerintah dengan asosiasi penyelenggara haji dan umroh, dan mesosialisasikan kepada masyarakat calon jamaah umroh dan haji khusus.
Anggito mengatakan bahwa potensi virus Mers Cov bisa terjadi, dan jumlah jamaah yang akan menjalankan umroh ke Tanah Suci terus mengalami peningkatan hingga mencapai 150.000 per bulan. Oleh karena itu, instansinya mengantisipasi virus Mers Cov dengan menyarankan untuk tidak memberangkatkan jamaah umroh yang berusia lebih dari 65 tahun.
“Tidak memberangkatkan jamaah yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti Jantung, Ginjal, saluran pernafasan dan diabetes,” ungkapnya.
Selain itu, para penyelenggara umroh juga disarankan untuk tidak memberangkatkan jamaah dengan defisiensi kekebalan tubuh, wanita hamil dan anak-anak di bawah umur 12 tahun. “Jadi langkah antisipasinya ada 4 kriteria tersebut,” ujarnya.
Antisipasi terhadap virus Mers Cov lainnya, kata Anggito, agar jamaah umroh dan haji, agar menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, istirahat yang cukup, jangan merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun, senantiasa menggunakan masker, bila batuk agar menutup mulut dengan tisu atau lengan. “Kalau ada infeksi saluran pernafasan agar segera berobat ke fasilitas kesehatan,” ujarnya
Dia juga mengimbau jamaah untuk tidak mengunjungi peternakan dan tempat-tempat pemotongan hewan, dan menghindari kontak langsung dengan fasilitas kesehatan yang sudah terkena kasus virus Mers Cov. “Jadi kewaspadaan dan hati-hati yang harus di utamakan jamaah,” tegasnya
Pentingnya antisipasi virus Mers Cov tersebut, Anggito juga menghimbau kepada Asosiasi penyelenggara ibadah umroh dan PIHK agar meningkatkan sosialisasi penyebaran virus Mers Cov kepada anggota, dan calon jamaahnya. “Terpenting jangan sampai menimbulkan kepanikan kepada jamaah,” pungkasnya.