Bisnis.com, BANDUNG - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang akan menghapuskan pemesanan tiket jarak jauh di loket setiap stasiun mulai 15 Agustus 2014, tidak elegan
Seperti diketahui, PT KAI sendiri mengarahkan para calon penumpang untuk memesan tiket di channel-channel yang telah bekerjasama.
Selain itu, para calon penumpang disarankan memesan tiket melalui website kereta api yaitu www.tiket.kereta-api.co.id dan melalui contact center PT KAI di nomor 121. Untuk pembelian tiket kereta api pada hari keberangkatan masih dilayani di loket stasiun.
Ketua Umum MTI Danang Parikesit khawatir dengan diberlakukannya sistem penjualan tiket baru yang hanya melayani penjualan by online akan menyebabkan hak penumpang yang ingin menggunakan kereta api menjadi terabaikan.
"Saya tidak pernah melihat di berbagai negara manapun ada penjualan tiket yang hanya dilakukan secara online atau tidak di stasiun. Kalau PT KAI menghapuskan penjualan tiket di stasiun seluruhnya, maka mereka harus masuk rekor MURI," katanya, Senin (12/5/2014).
Menurut dia, penjualan tiket lewat dunia maya harusnya menjadi salah satu dari sekian banyak saluran penjualan tiket yang dilakukan PT KAI bukan seluruhnya diarahkan menuju online.
Terlebih, jumlah masyarakat Indonesia yang buta Internet diperkirakan masih besar mencapai 73%. Oleh karena itu, perusahaan plat merah itu disarankan masih tetap memberlakukan penjualan tiket baik lewat agen, online, outlet bahkan penjualan langsung.
"Karena tidak semua orang punya planning yang sama. Orang yang buru-buru pergi ke stasiun harus bisa dilayani jangan sampai tidak dengan alasan apapun," ucapnya.
Untuk pembelian tiket kereta api pada hari keberangkatan masih harus bisa dilayani di loket stasiun. Hanya persoalannya, sejauh mana PT KAI mampu 'membasmi' praktik calo saat penjualan tiket di stasiun.
"Mungkin saja penjualan tiket di stasiun dihapuskan dengan catatan tidak urgent dan pembelian langsung masih bisa dilakukan selama kursi masih ada," ucapnya.
Danang menyarankan agar KAI mampu memberikan pelayanan prima dengan mengelola kapasitas jumlah penumpangnya. Kondsi penumpang yang berjejal harus mulai ditinggalkan.
Tak kalah pentingnya, mereka pun harus mulai memodernisasi armada yang selama ini masih tertinggal di mana gerbongnya masih belum nyaman.
"Selain itu, frekuensi keberangkatan masih terbatas. Sementara pertumbuhan penumapgn sudah mencapai 15%," ujarnya.
Pemesanan Tiket di Stasiun Jangan Dihapus
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang akan menghapuskan pemesanan tiket jarak jauh di loket setiap stasiun mulai 15 Agustus 2014, tidak elegan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
37 detik yang lalu
Jelang Natal, Mayoritas Harga Pangan Merangkak Naik
21 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
30 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
52 menit yang lalu