Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pesisir dan Lautan KKP, Eko Rudianto menjelaskan manfaat utama ditunjuknya Manado dan Indonesia sebagai lokasi regional dan menjadi rujukan pengelolaan terumbu karang lestari.
"Indonesia juga diuntungkan dengan pemilihan posisi kantor regional dan rujukan pengelolaan di sana, banyak pertemuan yang akan dilakukan berbagai pihak sehingga memacu pertumbuhan ekonomi kawasan," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (25/5/2014).
KKP juga mencatat, iuran negara anggota yang dikucurkan untuk membiayai kegiatan penyelamatan terumbu karang ini akan terus meningkat. Empat tahun lalu, total iuran yang telah disalurkan masing-masing dari anggota konferensi mencapai hingga US$20 Juta.
Setelah perumusan Komunike Manado diharapkan dana iuran ini bisa bertambah hingga mencapai minimal di angka US$40 Juta sehingga bisa menjalankan kegiatan sesuai hasil kesepakatan bersama dalam agenda penyelamatan terumbu karang.
Hasil Konferensi Terumbu Karang Dunia di Manado, pertengahan Mei lalu direspon Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan menyiapkan langkah aksi dan implementasi hasil kesepakatan bersama yang disebut Komunike Manado.
Rekomendasi konferensi akan dibawa ke tingkat dunia yaitu PBB agar Komunike Manado menjadi agenda global, sehingga daya terobos dan ikatnya makin kuat.
Di dalam negeri, aksi yang dilakukan KKP yakni dengan rencana pembentukan lembaga resmi yang akan diberi nama Badan Nasional Penyelamatan dan Pengelolaan Terumbu Karang. Kekuatan hukum lembaga ini diupayakan segera disiapkan dalam bentuk peraturan presiden.