Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Belum Siap Terapkan Agribisnis

Tantangan petani ke depan semakin berat. Mereka dituntut untuk berfikir secara agribisnis, dimana para petani diminta tidak terpaku pada hasil utama produk pertanian.
Produk agribisnis. Petani belum siap menerapkannya/Bisnis
Produk agribisnis. Petani belum siap menerapkannya/Bisnis

Bisnis.com, MALANG -- Tantangan petani ke depan semakin berat. Mereka dituntut untuk berfikir secara agribisnis, dimana para petani diminta tidak terpaku pada hasil utama produk pertanian.

Petani, terutama petani padi diharapkan bisa memanfaatkan bagian-bagian lain dari hasil panen padi seperti jerami maupun sekam untuk dijual sehingga menambah penghasilan.

Namun tidak semua petani bisa melaksanakan keinginan pemerintah tersebut. Pasalnya pengolahan jerami atau sekam untuk dijadikan potensi penambah keuntungan belum tersedia.

Arifin, petani asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengaku tertarik dengan saran dari pemerintah tersebut.

Namun ia kesulitan untuk menjual hasil panen selain padi lantaran belum memiliki kemampua untuk mengolah jerami atau sekam menjadi barang layak jual.

"Kita pas panen menjual padinya saja, jeraminya enggak dijual karena belum ada pengelolaan jerami," katanya kepada Bisnis di Malang, Sabtu (7/6/2014).

Padahal, kata dia, hasil padi di daerah tersebut sangat bagus. Arifin pun mengaku tidak memiliki hambatan berarti dalam proses penanaman padi. "Lancar-lancar saja. Air lancar, harga pupuk terjangkau," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono sempat menghimbau kepada seluruh petani untuk berfikir agribisnis dengan tidak terpaku pada hasil penjualan produk utama seperti padi.

"Artinya gabahnya punya nilai, jangan sampai menjual beras saja, tapi bagaimana jerami itu bisa menjadi nilai tambah. Pendekatan agribisnis ini akan mjenjadi modal utama," kata dia.

Himbauan Suswono tersebut termuat dalam Buku Strategi Induk Pertanian Jangka Panjang yang diterbitkan Kementerian Pertanian. Namun sosialisasi program ini masih belum maksimal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper