Bisnis.com, SURABAYA - Produsen makanan PT Sekar Bumi Tbk berencana memperbesar pasar ekspor seiring dengan ekspansi dua pabrik pengolahan makanan berbasis udang di Tangerang Banten dan Lamongan Jawa Timur.
Presiden Direktur Sekar Bumi Harry Lukmito mengatakan tahun ini perseroan akan mengambil pembeli baru di Eropa, Jepang dan China yang selama ini banyak disuplai oleh Thailand.
Diketahui, akibat terserang bakteri udang early mortality syndrome (EMS), produksi udang Thailand pun merosot hingga 50% dengan ekspor 500.000 ton/tahun, kini hanya menjadi 250.000 ton/tahun.
"Biasanya pembeli akan enggan untuk beralih produk tetapi kami mencoba mengambil pangsa pasar ekspornya Thailand, seperti China yang selama ini kebutuhan udangnya sangat besar hingga disuplai dari negara lain," katanya dalam RUPS Tahunan PT Sekar Bumi Tbk, di Surabaya (10/6/2014).
Harry mengatakan agar mampu memenuhi pasokan produk udang, perseroan akan menjalin kerja sama dengan petani tambak udang sesuai.
Dia optimistis bahwa Indonesia bisa memproduksi udang karena memiliki sumber daya alam dan memiliki banyak pulau dibandingkan Thailand yang terkonsentrasi pada satu tempat budidaya.
"Kami akan memberikan info pasar luar negeri kepada para petambak ini supaya pembudidaya atau suplier bisa mengikuti keinginan pasar," imbuhnya.
Harry menambahkan perseroan juga akan melakukan diversifikasi produk, salah satunya produk udang berbumbu.
Sekar Bumi Pacu Ekspor Makanan Olahan Berbasis Udang
Produsen makanan PT Sekar Bumi Tbk berencana memperbesar pasar ekspor seiring dengan ekspansi dua pabrik pengolahan makanan berbasis udang di Tangerang Banten dan Lamongan Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Pertamina Group Siaga Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025
7 menit yang lalu