Bisnis.com, JAKARTA — McDonald's Corp. direncanakan akan melepas delapan properti ritelnya di Hong Kong senilai HK$1,2 miliar (di tengah lemahnya pasar real estat di kota tersebut.
Menurut keterangan resmi dari agen properti Jones Lang LaSalle (JLL) pada Senin (28/7/2025), properti yang ditawarkan berlokasi di distrik perbelanjaan utama seperti Tsim Sha Tsui dan Causeway Bay.
Setelah dijual, restoran cepat saji asal Amerika Serikat itu akan menyewa lokasi dan beroperasi di lokasi tersebut.
JLL, yang ditunjuk sebagai agen tender, menjelaskan bahwa penjualan ini dilakukan saat pasar properti ritel di pusat kota sedang mengalami tekanan. "Keputusan perusahaan AS ini bertepatan dengan pasar yang sedang lesu. Sewa toko di pusat kota turun 2,3% pada semester pertama, dan diperkirakan akan turun hingga 10% pada tahun 2025," mengutip laporan JLL dari Bloomberg.
Tekanan ekonomi yang berkepanjangan membuat investor cenderung berhati-hati. "Kendala ekonomi yang berkelanjutan mendorong investor properti komersial untuk mengambil sikap menunggu dan melihat meskipun suku bunga lebih rendah," menurut CBRE Group Inc.
Meski demikian, JLL menegaskan bahwa minat investor terhadap aset ini tetap tinggi. "Meski begitu, JLL menyatakan telah menerima minat yang signifikan dari berbagai calon investor mengingat lokasi properti yang prima dan imbal hasil yang menarik." Salah satu aset terbesar yang dilepas adalah toko di Star House, yang berada dekat kawasan wisata Dermaga Star Ferry.
Baca Juga
Semua properti ditawarkan lengkap dengan perjanjian sewa aktif untuk McDonald's, sehingga operasional tidak terganggu. "Toko-toko tersebut dilengkapi dengan perjanjian sewa yang sudah ada untuk restoran McDonald's, yang akan terus beroperasi, tambah JLL."
Proses tender dijadwalkan akan ditutup pada 16 September 2025.
Dalam pernyataan resminya, McDonald’s menegaskan tidak akan meninggalkan pasar Hong Kong. "McDonald's berkomitmen penuh terhadap pasar Hong Kong, demikian pernyataan perusahaan yang berbasis di Chicago tersebut. Penjualan ini merupakan bagian dari tinjauan berkelanjutan untuk 'mengoptimalkan' portofolio propertinya, ungkap perusahaan.