Bisnis.com, JAKARTA- Pasar konstruksi yang mencapai Rp600 triliun pada tahun 2014 dan menjadi Rp800 triliun pada 2015 akan membuat kontraktor asing berduyun-duyun datang ke Indonesia setelah dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015.
Hal ini disampaikan oleh Hediyanto W. Husaini, Kepala Badan Pembina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum di jakarta, kamis (12/6/2014).
Menurutnya dari Rp600 triliun ini sebagian besar pekerjaan konstruksi justru berasal dari swasta. Anggaran pekerjaan konstruksi pemerintah sendiri hanya Rp226 triliun.
"Kita perlu 100.000-200.000 tenaga ahli lagi," tutur Hendiyanto.
Saat ini tenaga ahli yang ada di indonesia hanya berjumlah 40.000 orang yang berizin dan 105.000 badan usaha. Untuk itu selain penambahan jumlah tenaga ahli, para ahli konstruksi ini menurutnya perlu mempersiapkan diri dengan meningkatkan keahlian karena harus bersaing dengan tenaga asing.
"Agar jangan lagi ada kejadian seperti di Samarinda [ruko yang dibangun rubuh dan membuat para pekerja tewas] , dimana proyek dikerjakan tidak oleh tenaga ahli," tuturnya.
Padahal, tambah Hendiyanto seluruh proyek diatas Rp300 juta harus dikerjakan oleh orang yang bersertifikat dan memiliki keahlian.