Bisnis.com, JAKARTA - Dari laporan hasil analisa dan evaluasi angkutan lebaran 2014, Menteri Perhubungan mengimbau masih banyak yang perlu dievaluasi dan mendapat perhatian serius.
Hal-hal yang perlu dievalusi tersebut yakni pelaksanaan angkutan lebaran harus lebih disinkronisasikan lagi dengan berbagai aspek. Sehingga lalu lintas di jalan dan permintaan angkutan dapat lebih terbagi dan dikendalikan.
Menurutnya, aspek yang perlu dievaluasi tersebut yakni pelaksanaan optimasi multi moda, rekayasa lalu lintas di jalan, juga harus disinkronkan dengan pengaturan cuti bersama, libur sekolah, serta pemberian THR.
“Ada sejumlah kemajuan telah dicapai. Namun kita harus akui masih terdapat sejumlah masalah di lapangan yang perlu perhatian dan evaluasi bersama,” tutur E.E Mangindaan Menteri Perhubungan.
Lebih lanjut antisipasi arus mudik kedepan pertama, yang harus dibenahi dan dituntaskan terlebih dahulu yaitu kemacetan. Mudik tahun depan moda kereta api harus di tambah kuotanya, dan teknologi yang digunakan pun harus semakin canggih. Hal ini dilakukan karena melihat animo masyarakat yang menggunakan kereta api naik sebesar 19%, naik dibandingkan tahun lalu.
“Masyarakat lebih memilih kereta api, karena lebih terjangkau, dan yang utama realtimenya jelas,” katanya.
Adapun, dari hasil laporan dan evaluasi angkutan lebaran 2014 dapat disimpulkan pertama pelayanan angkutan umum yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Terdapat penaikan penumpang diseluruh moda kecuali transportasi jalan. Kedua, pantauan data kecepatan yang dihimpun dari GPS yang berada pada bus. Arus lalu lintas jalan raya pada umumnya lebih tersendat dibandingkan tahun lalu karena kemacetan di titik tertentu khususnya jalan utama Utara Jawa.
MUDIK LEBARAN 2014: Masih Banyak yang Perlu Dievaluasi
Dari laporan hasil analisa dan evaluasi angkutan lebaran 2014, Menteri Perhubungan mengimbau masih banyak yang perlu dievaluasi dan mendapat perhatian serius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fitri Rachmawati
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu