Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harvest Lepas Saham di Budong-Budong

Harvest Natural Resources Inc. dengan mitranya akhirnya melepas saham pada pengelolaan Blok Budong Budong yang berlokasi di Sulawesi Barat sebagai akibat dari tingginya rugi bersih perusahaan yang dibukukan pada kuartal II 2014.
Logo Harvest/Bisnis.com
Logo Harvest/Bisnis.com

Bisnis.com JAKARTA --Harvest Natural Resources Inc. dengan mitranya akhirnya melepas saham pada pengelolaan Blok Budong Budong yang berlokasi di Sulawesi Barat sebagai akibat dari tingginya rugi bersih perusahaan yang dibukukan pada kuartal II 2014.

Pada laporan perusahaan yang diterbitkan Senin (11/8/2014), perusahaan mengungkapkan rugi bersih kuartal II 2014 kurang lebih sebesar  US$1,7 juta. Padahal, pada periode yang sama pada 2013, perusahaan juga membukukan rugi bersih yang mencapai US$4,5 juta.

“Kinerja kuartal kedua ini termasuk beban eksplorasi sebesar US$1,6 juta dan beban satu kali (non-recurring charge) sebesar US$3,2 juta terkait biaya yang dikeluarkan untuk Blok Budong Budong,” tulis laporan itu.

Aksi melepas saham itu sebenarnya telah disepakati pada Juni 2014 saat Harvest dan mitranya sepakat melepas saham di blok tersebut. Namun perusahaan tetap akan bekerjasama dengan pemerintah Indonesia terkait pelepasan asset tersebut yang diperkirakan memerlukan waktu beberapa bulan.

Sebagai akibat dari tindakan tersebut, perusahaan menanggung beban yang diperkirakan sebesar US$3,2 juta selama tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2014, terkait dengan kewajiban pengeboran yang terjadi sehubungan dengan akuisisi tambahan bunga 7,1 persen pada Desember 2012.

Bisnis mencatat Blok Budong Budong memiliki luas 880.000 hektar yang berlokasi di Sulawesi Barat. Harvest memiliki 71,5% bagian dalam production sharing contract (PSC).  Lalu pada 2008, pihaknya menganalisis dan menafsirkan data seismik 2D.

Namun, barulah pada 6 Januari 2011, Harvest mulai mengebor sumur eksplorasi pertama yang diberi nama Onshore Lariang-1 (LG-1). Kemudian disusul dengan sumur Karima-1. Perusahaan menargetkan bisa memperoleh reservoir minyak dalam beberapa tumpukan miosen dan pliosen.

Pada 2013, perusahaan memetakan ada delapan prospek di Cekungan Lariang dan lima prospek di Cekungan Karama. Madjene yang berada di cekungan Lariang telah diidentifikasi sebagai prospek pilihan untuk pengeboran 2013 yang diperkirakan memiliki potensi sumber daya 96 juta barel minyak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper