Bisnis.com, JAKARTA--Kemampuan perawatan dan perbaikan pesawat oleh bengkel di dalam negeri belum mampu mengakomodir separuh saja dari kebutuhan.
Ketua Umum Indonesian Aircraft Maintenance Service Association (IAMSA) Richard Budihadianto mengatakan kemampuan bengkel dalam merawat dan memperbaiki pesawat baru 40% dari kebutuhan seluruh perusahaan penerbangan.
"Kami masih harus menambah kapasitas karena pertumbuhan pesawat signifikan. Kami baru mampu serap 40% dari peluang merawat pesawat yang total nilainya bisa mencapai US$1 miliar per tahun," katanya, di Jakarta, Senin (8/12/2014).
Dengan kata lain lebih dari separuh kebutuhan perawatan pesawatn dilakukan maskapai di luar negeri. Ketidakmampuan industri jasa pelayanan perawatan pesawat di dalam negeri terbentur kapasitas yang minim.
Ketika ditanya berapa nilai perawatan masing-masing pesawat, Richard tak bisa menyebutkan secara pasti. Masing-masing tipe pesawat dan jenis perawatan yang dilakukan menghabiskan biaya yang berbeda. Untuk overhaul pesawat paling besar sekitar US$3 juta-US$4 juta.
"Kapasitas minim ini maksudnya jumlah bengkel kurang, ada yang belum bisa menangangi overhaul atau baru setingkat perawatan ringan," ucap Richard. Kini terdapat sekitar 72 bengkel perawatan di Tanah Air.
Kapasitas Nasional untuk Perawatan Pesawat Minim
Kemampuan perawatan dan perbaikan pesawat oleh bengkel di dalam negeri belum mampu mengakomodir separuh saja dari kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium