Bisnis.com, JAKARTA - Cargill menilai peluang usaha komoditas kakao di Indonesia sangat menjanjikan selain industri kelapa sawit yang selama ini telah mereka garap.
President and CEO Cargill David W. Maclennan mengatakan meskipun perusahaannya baru menapaki peluang di komoditas itu, potensi pertumbuhan investasi kakao berada di dua teratas bersama kelapa sawit.
“Kami yakin, nyaman beroperasi di Indonesia dan kami mencari sebuah jumlah kesempatan baru. Saya pikir ini [kakao] akan memiliki lebih banyak potensi pertumbuhan,” katanya dalam diskusi terbatas, Selasa, (9/12/2014).
David mengatakan investasi pabrik pertama pengolahan kakao di Indonesia mencapai US$100 juta dengan kapasitas terpasang 70.000 m3 biji kakao per hari.
Nantinya, biji kakao akan diolah menjadi coklat bubuk, coklat mentega dan cocoa liquor untuk konsumen di Indonesia dan negara Asia lainnya.
Menurutnya, pabrik baru itu merupakan komitmen perusahaan dalam mengembangkan dan menggiatkan industri kakao di Indonesia agar proses keberlanjutan dari hulu sampai hilir terus tercipta.
“Di Asia Tenggara, indonesia adalah posisi teratas,maka ini kesempatan terbaik untuk berinvestasi,” katanya.
Adapun, peresmian pabrik itu akan dilakukan besok (10/12/2014) di Gresik, setelah sebelumnya peletakan batu pertama dilakukan Mei tahun lalu.
INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO: Bos Cargil Kepincut Kakao daripada Sawit
Cargill menilai peluang usaha komoditas kakao di Indonesia sangat menjanjikan selain industri kelapa sawit yang selama ini telah mereka garap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium