Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Japan Airlines Boeing 737 Malfungsi, Mendarat Darurat dari Ketinggian 26.000 Kaki

Pesawat tersebut sedang terbang dari Shanghai, China menuju Tokyo, Jepang membawa 191 penumpang dan awak.
Pesawat Japan Airlines tengah parkir di Bandara Haneda, Jepang./Bloomberg
Pesawat Japan Airlines tengah parkir di Bandara Haneda, Jepang./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pesawat Boeing 737–800 milik maskapai Japan Airlines dilaporkan mengalami malfungsi di ketinggian 26.000 kaki dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kansai, Osaka pada Senin (30/6/2025) malam waktu setempat.

Pesawat dengan nomor penerbangan JL8696 yang dioperasikan oleh Spring Airlines Japan itu sedang terbang dari Shanghai, China menuju Tokyo, Jepang membawa 191 penumpang dan awak. 

Kemudian, sistem pesawat mendeteksi gangguan tekanan kabin. Akibatnya, pesawat harus segera turun dari ketinggian jelajah 36.000 kaki ke 10.500 kaki dalam rentang 10 menit.

Masker oksigen pun otomatis keluar, sehingga memicu kepanikan penumpang. Beberapa di antaranya bahkan sempat menulis pesan terakhir karena menyangka pesawat akan jatuh.

Pesawat akhirnya mendarat darurat di Bandara Kansai, Osaka pada pukul 20.50 waktu setempat. Sampai saat ini, belum ada laporan cedera atau masalah kesehatan di antara penumpang atau awak pesawat.

Japan Airlines menyatakan penurunan ketinggian tersebut merupakan prosedur standar demi keselamatan setelah sistem tekanan kabin bermasalah. Maskapai juga menegaskan tidak terjadi dekompresi cepat.

"Pada 30 Juni 2025, Penerbangan JL8696 mengalami kerusakan pada sistem tekanan kabin, disertai dengan peringatan yang menunjukkan tingkat tekanan ketinggian kabin yang tidak normal," ujar manajemen Japan Airlines mengutip The Independent, Jumat (4/7/2025).

Adapun, sebagai bentuk tanggung jawab, Japan Airlines memberikan kompensasi sebesar 15.000 yen atau sekitar Rp1,8 juta serta akomodasi hotel bagi seluruh penumpang. 

"Kami bekerja sama sepenuhnya dengan Badan Keselamatan Transportasi dan melakukan investigasi internal untuk menentukan akar penyebab kegagalan fungsi sistem, dan akan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang," kata maskapai tersebut.

Pemerintah Jepang melalui Kementerian Transportasi langsung membuka investigasi terkait insiden ini. Insiden tersebut terjadi di tengah sorotan global terhadap pesawat Boeing usai sejumlah kasus kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak tahun 2000, berbagai versi pesawat Boeing 737 telah dikaitkan dengan setidaknya 12 kasus kecelakaan fatal di seluruh dunia, termasuk insiden China Eastern Airlines Penerbangan MU5735 pada 2022 dan kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper