Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor kopi secara nasional mengalami penurunan 20%-25% menjadi 475.000 ton selama 2014 karena dipengaruhi anomali cuaca di Tanah Air.
"Besaran itu secara volume pada 2014. Tapi dilihat dari sisi nilai ekspor tahun lalu, maka turun antara 10%-15% menjadi US$1,3 miliar dibanding 2013," kata Ketua Umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia(GAEKI), Hutama Sugandhi, Kamis (15/1/2015).
Meski demikian, optimistis dia, pada 2015 ekspor kopi Indonesia membaik setelah sempat tertekan 2014. Kalau tahun ini GAEKI melihat iklim dapat kembali normal. "Dengan faktor itulah kami yakin ekspor nasional bisa di posisi yang baik atau normal seperti kinerja tahun 2013," ujarnya, Antara.
Selama 2015, jelas dia, ekspor kopi ditargetkan dapat mencapai 600.000 ton dengan nilai US$1,8 miliar. Pada 2013, performa ekspor kopi Indonesia didominasi biji kopi sebanyak 530.000 ton dan sisa 70.000 ton merupakan kopi olahan.
"Pemicu membaiknya ekspor kopi 2015 di antaranya penurunan suplai dari eksportir kopi lain seperti Brasil dan Vietnam," katanya.
Ia mencontohkan, pada tahun ini Brasil diperkirakan menghadapi gangguan cuaca. Kemudian kondisi di Vietnam justru mengalami peak season. "Di sisi lain, walaupun 2014 kinerja ekspor kopi secara nasional turun hal itu tidak berlaku di wilayah Jatim yang menunjukkan kenaikan," katanya.
Ia menyebutkan, pada 2012 ekspor kopi Jatim terealisasi 52.000 ton dengan nilai US$135 juta. Pada 2013 mengalami kenaikan menjadi 68.000 ton dengan nilai US$165 juta. "Berikutnya, 2014 naik lagi menjadi 73.000 ton dengan nilai US$190 juta," katanya.
Secara umum, lanjut dia, pencapaian ekspor kopi Jatim didominasi 90% biji kopi, sedangkan 10% adalah kopi olahan.
Anomali Cuaca Pukul Ekspor Kopi Indonesia
Ekspor kopi secara nasional mengalami penurunan 20%-25% menjadi 475.000 ton selama 2014 karena dipengaruhi anomali cuaca di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium