Bisnis.com, JAKARTA— Pengusaha di sektor perantara hulu besi dan baja juga meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyegerakan pemberlauan tindakan perlindungan usaha (safeguard) untuk baja H Beam.
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Harjanto mengatakan usulan safeguard berupa bea masuk diajukan sejak tahun lalu. "Sampai sekarang terganjal di Badan Kebijakan Fiskal [BKF]. Sekarang impor H Beam lebih banyak," tuturnya, Rabu (21/1/2015).
Tarif bea masuk baja H Beam yang berlaku dinilai relatif kecil sehingga perlu dinaikkan. Hal ini bertujuan agar industri domestik lebih terlindungi mengingat pangsa pasarnya semakin tergerus impor.
Bea masuk H Beam sekarang di level 10% lantas diusulkan naik menjadi 15%. Tindakan safeguard ini utamanya ditujukan untuk produk China. "Selebihnya BKF yang akan atur, yang pasti Thailand dan Singapura tidak termasuk," tutur Djamaluddin, Komisaris Utama PT Gunung Garuda.
Kebutuhan baja H Beam nasional sekitar 400.000 ton per tahun. Banjir produk impor mencapai 350.000 ton, produsen lokal cuma kebagian 50.000 ton setara 12,5%. Kapasitas produksi H Beam dari Gunung Garuda melalui pabrik di Cikarang sekitar 1 juta ton per tahun.
Negara-negara anggota World Trade Organization (WTO) dapat memanfaatkan instrumen safeguard untuk mengamankan industri domestik. Membludaknya produk impor menimbulkan persaingan yang tak sehat dengan pengusaha nasional.
Pebisnis Hulu Baja Minta Safeguard Impor H Beam Disegerakan
Pengusaha di sektor perantara hulu besi dan baja juga meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyegerakan pemberlauan tindakan perlindungan usaha (safeguard) untuk baja H Beam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Pupuk Indonesia Ajak Petani Merauke Maksimalkan Pupuk Bersubsidi
2 jam yang lalu