Bisnis.com, SURABAYA - PT PAL Indonesia (Persero), BUMN galangan kapal, mulai menggarap pasar ekspor kapal perang pesanan pemerintah Filipina senilai US$90 juta.
Kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV) tersebut merupakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertama yang berhasil dieskpor ke luar negeri.
Direktur Utama PAL Indonesia Firmansyah Arifin mengatakan kapal tersebut sempat dipamerkan dan Filipina hingga akhirnya PAL Indonesia berhasil memenangkan tender kontrak pembangunan dua unit kapal SSV.
"Peserta tender waktu itu ada 8 negara, dan salah satunya dan salah satunya dari Korea Selatan lalu kami bersaing," ungkapnya usai acara First Steel Cutting SSV pertama di Surabaya, Kamis (22/1/2015).
Sebelum menentukan pilihan, kata Firmansyah, tim Filipina sempat datang ke Indonesia selama 2 minggu untuk mengamati galangan kapal dalam negeri, hingga melakukan penjajakan di Kemenko Bidang Kemaritiman dan Kementerian Pertahanan.
Dia mengungkapkan, pemerintah Filipina memilih PAL Indonesia sebagai pemegang proyek lantaran kapal perang yang ditawarkan tersebut memenuhi persyaratan yang diharapkan. Apalagi, lanjutnya, Filipina di bagian selatan terdiri dari pulau-pulau sehingga membutuhkan kapal perang yang mampu menjangkau pulau itu.
"Indonesia belum pernah ekspor produk alutsista dari matralaut ke luar negeri, ini kapal pertama mudah-mudahan berlanjut kapal berikutnya," imbuhnya.
Firmansyah menambahkan proyek pembangunan SSV ini juga dipantau oleh beberapa negara lain. Bahkan ada tiga negara di Asia yang sedang menjajaki PAL untuk menggarap kapal perang.
"Rencananya mereka akan berkunjung pada Februari atau Maret 2015. Dari pengalaman kami dengan Filipina, proses penjajakan hingga menciptakan spesifikasi teknis yang diharapkan membutuhkan waktu satu tahun," jelasnya.
Kepala Staf Angkatan Laut Filipina VAdm Jesus C Millan mengatakan proyek kapal SSV tersebut merupakan program modernisasi dan pengembangan dari kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang pernah dibuat PAL Indonesia pada 2011.
Dua kapal LPD tersebut di antaranya KRI Banda Aceh yang aktif melakukan evakuasi korban pesawat Air Asia QZ8501 dan KRI Banjarmasin yang didemonstrasikan di Filipina.
"Kami mengikuti akan mengikuti proses pembangunannya dari awal sampai akhir. Kami berterima kasih kepada PT PAL dan pemerintah Indonesia yang membantu program modernisasi ini," ujarnya.
Dia menambahkan kapal SSV nantinya akan membantu mempromosikan kedaulatan pemerintah Filipina di mata internasional. Kapal tersebut juga akan membantu penanganan dan bantuan jika ada bencana di Filipina.
Adapun SSV memiliki ukuran 123 meter dan lebar 21,8 meter. Kapal tersebut dapat menampung awak kapal 121 crew dengan mengangkut 500 pasukan. SSV yang memiliki kapasitas mesin 2 x 2.920 kW itu akan mampu melaju selama 30 hari dengan jarak 9.360 mil laut dengan kecepatan maksimal 16 knot.
Kapal tipe pengangkut ini berkapasitas 10.300 ton dengan draft 6 meter bisa mengangkut 4 unit tank, 4 truk, 1 mobil rumah sakit, 2 mobil Jeep dan 2 helikopter.
Ekspor Kapal Perang, PT PAL Garap Pesanan Filipina Senilai 90 Juta Dolar AS
PAL Indonesia (Persero), BUMN galangan kapal, mulai menggarap pasar ekspor kapal perang pesanan pemerintah Filipina senilai US$90 jut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Keputusan Akhir Tahun Mereka yang Serok Jumbo Saham ACES
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs
8 menit yang lalu