Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB: Ada Ruang Pelonggaran Moneter Semester II/2015

ADB meyakini laju inflasi Indonesia akan terus melambat dan bahkan tersedia ruang pelonggaran moneter pada paruh kedua tahun ini. Meski begitu, tantangan datang dari peningkatan suku bunga acuan AS yang diproyeksikan dimulai pada periode yang sama.
Pascapenerapan subsidi tetap bagi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan penghapusan subsidi Premium, inflasi akan jauh lebih terkendali./Ilustrasi Deflasi-Bisnis
Pascapenerapan subsidi tetap bagi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan penghapusan subsidi Premium, inflasi akan jauh lebih terkendali./Ilustrasi Deflasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) meyakini laju inflasi Indonesia akan terus melambat dan bahkan tersedia ruang pelonggaran moneter pada paruh kedua tahun ini. Meski begitu, tantangan datang dari peningkatan suku bunga acuan AS yang diproyeksikan dimulai pada periode yang sama.

"Ada ruang [pelonggaran moneter] pada semester kedua, tetapi harus dilihat juga normalisasi Federal Reserve. Dia juga akan mulai pada semester kedua," ucap Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting di sela-sela acara Indonesia Summit 2015, Rabu (11/2/2015).

Dia menambahkan perbaikan kondisi fundamental perekonomian domestik, terutama inflasi dan defisit neraca transaksi berjalan, adalah faktor yang menciptakan ruang pelonggaran bagi otoritas moneter. Berbagai pihak optimistis, pascapenerapan subsidi tetap bagi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan penghapusan subsidi premium, inflasi akan jauh lebih terkendali.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan lonjakan inflasi yang mencapai 2,46% pada Desember 2014 berbalik deflasi 0,24% pada Januari 2015. Dengan data awal tersebut, Edimon memandang inflasi akan terus terjaga pada level aman.

Sementara itu, meski diprediksi masih berada pada kisaran 3% terhadap produk domestik bruto (PDB) defisit dinilai menyempit selama 2014 dibandingkan tahun sebelumnya yang nyaris menyentuh 3,3%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper