Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga: RI Sudah Ajukan Second Best Offer Demi Nego Tarif Trump

Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyampaikan second best offer dalam proses negosiasi tarif dengan AS.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan China Wang Wentao melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok, yang disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan PM China Li Qiang di Istana Merdeka, Minggu (25/5/2025). /Bisnis-Akbar Evandio
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan China Wang Wentao melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok, yang disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan PM China Li Qiang di Istana Merdeka, Minggu (25/5/2025). /Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyampaikan second best offer dalam proses negosiasi tarif dengan Amerika Serikat.

Dia menjelaskan bahwa tawaran tersebut mencakup sejumlah permintaan dari pihak AS, baik yang berkaitan dengan tarif, hambatan non-tarif, maupun aspek komersial.

"Negosiasi tarif kita kan sudah menyampaikan Indonesia second best offer. Dan beberapa permintaan Amerika itu sebagian sudah kita berikan, baik mengenai tarif, non-tarif barrier maupun komersial," ujar Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (27/6/2025).

Airlangga menyebut bahwa dirinya juga telah berbicara langsung dengan United States Secretary of the Treasury Scott Bessent yang menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah yang diambil oleh Indonesia.

"Nah kemarin saya sudah bicara juga dengan Treasury Secretary. Dan pada prinsipnya mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Indonesia," jelasnya.

Kendati demikian, dia menekankan bahwa keputusan akhir tidak hanya berada di tangan satu institusi.

Menurutnya, Pemerintah AS harus mengoordinasikan sikap dengan berbagai lembaga seperti USTR (United States Trade Representative), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan AS.

Airlangga menegaskan bahwa proses negosiasi ini masih berlangsung dan bersifat dinamis, mengingat banyak negara juga terlibat dalam usulan-usulan yang mempengaruhi jalannya pembahasan.

"Ya tentu ini kan sifatnya dinamis. Jadi setiap hari ada perubahan karena ada negara lain mengusulkan apa. Nanti negara lain mengusulkan apa, mereka tanya Indonesia kok nggak usulin atau yang Indonesia usulkan, negara lain nggak usulkan, ditukar-tukar," pungkas Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper