Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat dan China menyepakati kerja sama percepatan ekspor mineral langka atau mineral tanah jarang.
Dilansir dari Reuters, salah seorang pejabat Gedung Putih menyampaikan hal itu pada Kamis (26/6/2025) waktu Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, China menangguhkan ekspor berbagai mineral kritis dan magnet, yang penting bagi produksi mobil, kedirgantaraan, semikonduktor, dan berbagai keperluan militer, sebagai respons atas pengenaan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump. Kini, tercapai kesepakatan untuk mencabut penangguhan itu.
"Pemerintah [AS] dan China menyetujui kesepahaman tambahan untuk kerangka kerja guna menerapkan perjanjian Jenewa, tentang bagaimana kita dapat menerapkan percepatan pengiriman [mineral] tanah jarang ke AS lagi," kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Reuters, Kamis (26/6/2025) waktu AS.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan bahwa China akan mengirimkan mineral langka kepada AS. Begitu China melakukannya, Lutnick menyebut bahwa AS akan mencabut tindakan pencegahannya.
Kedutaan Besar China di Washington belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga
Trump sempat mengatakan bahwa AS telah menandatangani perjanjian dengan China hari Rabu (25/6/2025) terkait perdagangan, tanpa memberikan rincian tambahan. Seorang pejabat pemerintahan lainnya mengatakan perjanjian AS-China terkait tanah jarang terjadi awal pekan ini.
China telah mengambil larangan ganda pada mineral langka dengan sangat serius dan telah memeriksa pembeli untuk memastikan bahwa bahan-bahan tersebut tidak dialihkan untuk penggunaan militer AS, menurut salah seorang sumber. Hal ini telah memperlambat proses perizinan.
Kesepakatan Jenewa antara AS-China tersendat karena pembatasan ekspor mineral penting oleh Beijing, yang mendorong pemerintahan Trump untuk menanggapi dengan kontrol ekspornya sendiri, yakni mencegah pengiriman perangkat lunak desain semikonduktor, pesawat terbang, dan barang-barang lainnya ke China.
Pada awal Juni, Trump mengatakan ada kesepakatan dengan China, di mana Beijing akan memasok magnet dan mineral tanah jarang sementara AS akan mengizinkan mahasiswa China di perguruan tinggi Negeri Paman Sam.