Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan sebanyak 128 stasiun pengisian bahan bakar gas dapat beroperasi sampai akhir 2015.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Minggu (15/2/2015), mengatakan saat ini pihaknya mengelola 52 SPBG berbagai jenis.
"Pada 2015 ini, kami merencanakan bertambah 76 unit lagi sehingga total SPBG yang beroperasi sampai akhir tahun bisa 128 unit," katanya, Senin (16/2/2015).
Menurutnya, tambahan 76 unit SPBG tersebut terdiri atas stasiun yang menyalurkan gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) dengan merek Envogas sebanyak 47 unit.
Sisanya, SPBG yang menyalurkan liquified gas vehicle (LGV) dengan merek Vi-Gas sebanyak 27 unit.
Penambahan 47 unit SPBG Envogas, lanjutnya, terdiri atas 22 unit yang merupakan penugasan pemerintah. Selain itu, Pertamina bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk akan membangun SPBG yang terintegrasi SPBU atau SPBG Ecostation dengan target awal 25 unit pada tahun ini.
Ali menambahkan, Pertamina saat ini mengelola 52 unit SPBG yang terdiri atas 34 Envogas dan 18 Vi-Gas. Dari 34 SPBG Envogas itu, pom gas yang terhubung langsung dengan pipa (online) sebanyak 27 unit dan tujuh lainnya berupa SPBG bergerak atau mobile refuelling unit (MRU).
"Akan tetapi, sebagian SPBG pipa itu masih belum beroperasi akibat minimnya pasar, masalah izin, dan juga sosial," ujarnya.
Kini, lanjutnya, SPBG pipa yang beroperasi hanya enam unit di Jabodetabek dan satu di Palembang dengan utilisasi di bawah 50%. Sementara itu, ketujuh MRU yang merupakan penugasan pemerintah, baru saja diselesaikan pembangunannya oleh Pertamina kurang dari tiga bulan.
Perusahaan, lanjutnya, menjual BBG jenis Envogas dengan harga Rp3.100 per liter setara premium (LSP), sementara Vi-Gas Rp5.100 per LSP.