Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial menjamin bahwa tidak ada raskin dengan kualitas buruk yang dibagikan ke warga miskin.
Kemensos bahkan meminta kepada masyarakat untuk menukarkan berasnya di kantor Bulog setempat apabila dalam kondisi tidak layak dan di bawah standar.
"Masih ditemukan raskin di bawah standar, seperti berkutu, berbatu dan berwarna kuning agar warga penerima raskin menukarkan dan mengembalikan ke gudang divisi regional (divre) dan sub divre Perum Bulog terdekat," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam siaran pers yang diterima, Minggu (8/3/2015).
Pemerintah telah menyiapkan dana Rp9,5 triliun untuk pengadaan raskin hingga Juli 2015.
Saat ini, stok raskin pada posisi 1,4 juta ton dan kebutuhan raskin secara nasional mencapai 2,78 juta ton.
Khofifah menambahkan, stok raskin selama satu tahun sudah disiapkan pemerintah melalui APBN, baik yang sudah dibeli maupun yang belum.
Pada Maret ini di beberapa daerah sedang panen raya, sehingga Perum Bulog bisa melakukan pengadaan raskin.
Persoalan baik ataupun buruk kualitas raskin, sambungnya, tergantung dari sistem perawatan beras pihak Perum Bulog. Idealnya, perawatan bisa dilakukan secara rutin, seperti dilakukan fumigasi secara optimal dan distribusi beras tidak melewati proses penyimpanan terlalu lama.
"Penyimpanan tidak terlalu lama dan sistem perawatan maksimal, bisa dipastikan warga penerima manfaat raskin menerima raskin berkualitas dan layak untuk dikonsumsi," ujarnya.