Bisnis.com, KUTA--Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Denpasar melakukan penahanan 151 ekor kepiting tanpa dilengkapi dokumen karantina ikan yang berasal dari Ambon yang masuk melalui bandara Ngurah Rai pada Minggu malam lalu.
Habrin Yake, Kepala BKIPM Kelas I Denpasar mengatakan 151 ekor ini terdiri dari 81 ekor betina bertelur, 57 ekor jantan, dan 13 ekor yang sudah mati dalam box.
"Saat pesawat dari Makassar mendarat, staf kami menemukan kepiting dua box dan setelah diperiksa banyak terdapat kepiting betina dan tidak dilengkapi dokumen karantina dari Ambon," jelasnya saat ditemui di kawasan hutan mangrove Wanasari, Senin (16/3/2015).
Dia menambahkan, pemilik kepiting ini dari Ambon belum diketahui namun pihaknya telah bekerja sama dengan dinas karantina ikan yang berada di Ambon untuk menelusuri pemilik dari kepiting tersebut.
Habrin menyatakan penangkapan kepiting ini merupakan yang pertama kalinya selama 2015. "Untuk kepiting baru kali ini penangkapannya. Kami akan terus mengawasi pengiriman kepiting, lobster, dan rajungan agar tetap terjaga kelestarian komoditas tersebut," cetusnya.
Selanjutnya, BKIPM Kelas I Denpasar beserta dengan Satuan Kerja Pengawas Perikanan, Balain Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir serta Balai KSDA Bali melepas kepiting tersebut di kawasan hutan mangrove Wanasari yang mana tempat ini dipilih karena tempat tersebut telah ditangani konservasinya oleh Ekowisata bali.
