Bisnis.com, JAKARTA—PT Cheetham Garam Industri beri tenggat waktu sampai pertengahan tahun ini kepada pemerintah untuk menuntaskan masalah lahan untuk menggarap proyek pabrik garam industri di Nagekeo, NTT.
Presiden Direktur PT Cheetham Garam Indonesia Arthur Tanudjaja mengatakan pabrik tersebut ditargetkan berkapasitas 200.000 ton dengan total investasi sektiar US$25 - US$30 juta. Rencana investasi perusahaan terkatung-katung selama empat tahun terakhir.
“Kami berikan deadline, akhir Juni mesti selesai masalah lahan. Kalau tidak ya sudah, kan sudah empat tahun beresin lahan,” katanya, di Jakarta, Rabu (18/3/2015). Peningkatan kapasitas produksi garam industri mendesak dibutuhkan RI, passalnya impor garam industri sepanjang tahun di kisaran 2 juta ton.
Sampai sekarang tidak kunjung tersaji lahan 1.000 hektare yang clean and clear alias siap pakai. Adapun lahan yang masih bermasalah status kepemilikannya sekitar 250 ha.