Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengevaluasi proyek pembangunan monorel Bandung karena belum banyak investor yang berminat untuk menanamkan modalnya pada proyek tersebut.
Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bastary Pandji Indra mengatakan proyek monorel Bandung Raya ini sebenarnya ditargetkan bisa mulai dibangun pada pertengahan tahun ini.
Namun, proyeknya saat ini tengah dievaluasi karena pemerintah belum mendapatkan kejelasan terkait dengan rencana pembangunan proyek tersebut dan karena sepinya minat dari para investor untuk terlibat dalam pembangunan proyek tersebut.
"Proyeknya (monorel Bandung) tengah dievaluasi, karena proyeknya belum jelas dan masih sedikit peminatnya," katanya, Rabu (8/4/2015).
Dia mengungkapkan, proses konstruksi proyek transportasi massal ini juga hampir dapat dipastikan molor lantaran hingga saat ini PT Jabar Moda Transportasi (JMT) selaku perusahaan yang diberi penugasan oleh Pemprov Jawa Barat belum juga menyerahkan hasil studi kelayakan atau feasibility study (fs).
"Mereka bilang FS masih dalam proses, karena ada kendala terhadap pendanaan dan adanya perubahan trase," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT JMT Endi Roswendi menyatakan proyek pembangunan monorel Bandung Raya masih akan berlanjut. Pihaknya juga telah menjalin kesepakatan atau memorandum of agreement (MOA) dengan dua perusahaan yaitu PT SII dan CMC asal China yang berkomitmen untuk turut berinvestasi dalam proyek monorel di Provinsi Jabar.
Namun, dukungan dari kedua perusahaan tersebut dinilai masih kurang untuk mendanai proyek monorel yang membutuhkan biaya sangat besar, sehingga pihaknya masih terus berupaya mencari investor tambahan.
Menurutnya, untuk membangun proyek monorel Bandung Raya sepanjang 90,28 kilometer dibutuhkan biaya investasi mencapai US$1,84 miliar.
