Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengkhawatirkan terganggunya tender infrastruktur terkait kondisi makroekonomi yang fluktuatif.
Kepala Dinas Bina Marga Jabar M.Guntoro mengatakan pada 2015 ini ada ratusan paket lelang infrastruktur jalan yang akan ditawarkan pada pihak ketiga.
Namun para kontraktor sudah mulai mengeluhkan kondisi makro terkait BBM dan nilai tukar. "Terutama soal harga aspal, terus terang kita khawatir dengan harga BBM yang naik turun," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (9/4/2015).
Pihaknya mengaku tender terkait pemantapan jalan kemungkinan terganggu karena pengusaha dan rekanan melihat sisi untung rugi mengambil proyek yang terpengaruh BBM dan nilai tukar.
Bulan ini, Bina Marga Jabar sendiri baru memproses sejumlah paket lelang, Guntoro berharap kenaikan BBM baru-baru ini tidak menyurutkan minat rekanan."Kalau ada perubahan BBM lagi bakal ada eskalasi ya bagaimana lagi? Kalau menunggu itu tender nggak akan jalan," paparnya.
Menurutnya kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan komoditas terus menerus akan sangat berpengaruh pada target kemantapan jalan yang sudah disusun pihaknya tahun ini.
Pihaknya mengaku sudah menyiapkan opsi pengurangan target jika proses lelang terganggu. "Target berkurang kalau awalnya 10 kilometer, ya 5 kilometer masuknya mau apa?" Katanya.
Tahun ini pihaknya memprioritaskan perbaikan dan pemantapan sejumlah ruas milik provinsi.Pasalnya sejumlah ruas jalan milik provinsi Jabar rusak akibat cuaca dan bencana alam.
Kondisi ini, menurutnya, memengaruhi juga rencana Bina Marga menargetkan kemantapan jalan sampai 100%.
"Kalau kemantapan target saya harus 100%jalan mulus. tapi kan gara-gara banjir longsor membuat jalan amblas. Belum BBM kan," ujarnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengakui kekhawatiran sejumlah lelang infrastruktur terganggu fluktuasi BBM dan nilai tukar.
Pihaknya sudah menginstruksikan agar persiapan penganggaran 2016 bisa mengantisipasi kondisi turun naik di 2015. "Saya memang khawatir di 2015 ini, soalnya penyusunan anggaran dilakukan 2014 dulu," katanya.