Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan rutin terkait perkembangan terkini mengenai kondisi perekonomian dalam negeri maupun luar negeri sehubungan target mencapai pertumbuhan ekonomi 5,7%.
Pejabat yang hadir dalam pertemuan sekitar satu jam, Senin (20/4/2015) pagi adalah Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara.
Muliaman mengatakan untuk sektor industri keuangan sejauh ini tidak mengalami persoalan berarti meskipun dalam beberapa bulan terakhir terjadi gejolak seperti penguatan mata uang dolar AS terhadap rupiah. Dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi, OJK mendorong kepada industri perbankan untuk memacu penyaluran kredit khususnya pada sektor produktif supaya lebih agresif.
"Karena memang pertumbuhan ekonomi jadi konsern kita, sejak beberapa triwulan ini mengalami penurunan, ya kita ingin paling tidak kredit-kredit produktif perbankan sedikit membantu pertumbuhan ekonomi," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/4/2015).
Target pertumbuhan kredit perbankan tahun ini adalah 16,4%. Muliaman sampai saat ini masih yakin target itu bakal tercapai sampai akhir tahun. "Target 16,4% masih on track," jelasnya.
Sebelumnya OJK mengharapkan kredit ritel terutama sektor konsumsi ditingkatkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Dengan mendorong kredit konsumsi ia berharap kredit lainnya ikut meningkat.
Data OJK menyatakan kredit konsumsi bank umum terus meningkat. Sepanjang tahun lalu total nilai kredit konsumsi yang disallurkan bank-bank umum mencapai Rp1.013 triliun atau tumbuh 11,01% dari tahun sebelumnya Rp912,5 triliun.