Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) tak hanya mengincar blok minyak untuk opsi swap Blok Mahakam dengan Total E & P Indonesie, perusahaan pelat merah itu juga membidik blok gas karena produksi dalam negeri yang kian berkurang.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan telah ada pembicaraan terkait opsi pertukaran (swap) Blok Mahakam dan blok migas luar negeri yang dimiliki Total. Kendati belum ada kesepakatan dan belum mengkaji blok yang dimiliki Total, Pertamina telah memiliki bayangan blok migas seperti apa yang mereka incar.
"Belum [kajian blok migas yang dimiliki Total], tapi secara kasar, kami sudah punya bayangan," katanya di Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Dia menjelaskan awalnya Pertamina mengincar blok minyak di luar negeri yang dimiliki perusahaan asal Prancus itu. Namun, saat ini perseroan juga membidik blok gas.
Pertamina beralasan saat ini Indonesia belum mengimpor gas, namun dalam beberapa tahun ke depan impor diperlukan seiring dengan pertumbuhan konsumsi yang berbanding terbalik dengan penurunan produksi.
"Kalau kemarin mencari minyak, tapi pada 2021 kata Bu Yenni [Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani] kita juga akan shortage gas, jadi dua-duanya tidak masalah [minyak dan gas]," ungkapnya.
Syamsu melanjutkan opsi pertukaran blok merupakan pilihan yang masuk akal untuk menjadi persyaratan keikutsertaan Total dalam pengelolaan Blok Mahakam setelah habis kontrak pada 31 Desember 2017.
Namun, jelasnya, Pertamina akan tetap mencari blok migas di luar negeri kendati tidak menemui kesepakatan dengan Total. Sebab, produksi migas nasional tidak akan mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga membutuhkan sumber produksi yang lain.
"Kalau hanya mengandalkan dalam negeri saja tidak akan cukup, maka Pertamina akan mencari cadangan di luar negeri. Kalau ada kesempatan dengan Total dan cocok ya enggak ada masalah," tuturnya.
Sebelumnya, President and General Manager Total E & P Indonesie Hardy Pramono mengkonfirmasi opsi swap telah dibicarakan. Saat ini Total memiliki blok migas di 120 negara.
Dia membuka kemungkinan keikutsertaan Total di Blok Mahakam setelah 2017 akan ditukar dengan blok migas di Afrika atau di Kanada.