Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog terus melakukan perbaikan kualitas beras untuk warga miskin (raskin) yang melibatkan tim survei independen dan pemerintah daerah.
Basirun, Kepala Divisi Penyaluran Perum Bulog, mengungkapkan perbaikan kualitas antara lain dilakukan melalui tim survei independen dan tim survei Divisi Regional Bulog di setiap daerah.
“Perbaikan kualitas yang dilakukan antara lain melakukan penyortiran sebelum penyaluran. Selain itu, pengecekan kualitas oleh tim koordinasi raskin di daerah. Pengecekan dilakukan secara rutin, misalnya mingguan,” katanya, Sabtu (2/4).
Dia menjelaskan kualitas raskin yang disalurkan Bulog cukup baik dan layak dikonsumsi. Tidak ada raskin berwarna hitam, seperti yang disampaikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pelaksana pendistribusian raskin di Kelurahan Jawa Kecamatan Samarinda Ulu, Kaltim Ribut Riyadi, sebelumnya mengungkapkan tidak benar kalau ada raskin yang berwarna hitam.
Kalau pun sedikit berdebu saya kira wajar, karena beras tersebut memang disimpan di dalam gudang,” kata Ribut.
Ribut menegaskan jika memang kualitas raskin jelek, tentu akan ada komplain dari masyarakat. Faktanya, hingga sekarang tidak pernah ada keluhan sama sekali. Sebaliknya, Ribut mengatakan, antusiasme warga miskin di Kelurahan Jawa sangat tinggi. "Mereka selalu menunggu raskin, karena memang sangat membantu bagi keluarga miskin."
Ribut juga mengatakan bahwa jadwal penyaluran juga selalu tepat waktu, termasuk penyaluran sebelum ini, yang disampaikan pada April 2015.
Terkait data penerima raskin, Ribut menjamin bahwa selalu terjadi pemutakhiran data. Karena pendataan, lanjutnya, dilakukan langsung oleh RT yang bersangkutan, yang memang mengetahui kondisi masing-masing warga.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Profesor Jangkung Handoyo Mulyo perbaikan metode pemutakhiran data sangat penting karena menyangkut efektivitas penyaluran raskin itu sendiri.
Dalam konteks itulah Handoyo menyikapi positif pembaruan data yang dilakukan di beberapa daerah.