Bisnis.com, JAKARTA—Yunani dan para kreditor internasionalnya masih terus berpacu melawan waktu dalam negosiasi intensif selama libur panjang hari buruh ini guna mencegah gagal bayar atau default yang jatuh pada awal bulan ini.
Dalam pertemuan ini kedua belah pihak masih berupaya keras untuk menutupi untuk menjembatani perbedaan dalam reformasi yang tertunda, sehingga ini memunculkan keraguan akan adanya kemajuan untuk meraih kesepakatan pada 11 Mei mendatang.
Bahkan Menteri Keuangan Kawasan Uni Eropa dan beberapa pejabat memberikan pernyataan bahwa mereka telah bekerja keras dan inilah yang mereka peroleh.
“Namun pada akhirnya kita hanya melihat hasil akhir dan kita belum memiliki kemajuan signifikan,” ujar Menteri Keuangan Belanda dan Presiden Eurogroup Jeroen Dijsselbloem di Denhaag seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (2/5/2015).
Sementara itu, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras pada Kamis (30/04/2015) mengatakan kepada kabinetnya bahwa dirinya percaya kesepakatan akan tercapai meskipun ada sinyal dari pemerintah mengenai kesediaannya untuk menyetujui reformasi yang diperlukan dengan dana bantuan senilai 240 miliar euro atau US$270 miliar.
Yunani kini dihadapkan jatuh tempo pembayaran utang sebesar 1 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional pada 6 Mei dan 12 Mei 2015.
Dalam hal ini, Yunani berharap akan ada kemajuan dari negosiasi dengan Uni Eropa pada minggu depan yang memungkinkan Bank Sentral Eropa memulihkan akses likuiditas negara akibat kekurangan dana di sejumlah bank di negara ini.