Bisnis.com, JAKARTA— Pejabat Zona Euro menegaskan tiga hal yang menjadi prioritas Yunani guna mengamankan bantuan dan menyakinkan Uni Eropa sebelum utang IMF jatuh tempo pada 12 Mei 2015.
seorang pejabat senior Zona Euro yang terlibat dalam negosiasi antara Yunani dan Uni Eropa serta IMF mengatakan bahwa untuk mengamankan kesepakatan apapun, Yunani harus membuat konsesi besar pada setidaknya satu dari tiga isu yang disengketakan. Ketiga isu tersebut antara lain pensiun, reformasi pasar tenaga kerja, dan perpajakan.
"Kita perlu melihat langkah kebijakan yang sangat signifikan di sisi Yunani minggu ini untuk menciptakan kepercayaan dalam proses tersebut," kata pejabat yang enggan menyebut nama ini, seperti dikutip Reuters, Sabtu (2/5/2015).
"Ini bisa menjadi pensiun, bisa jadi pasar tenaga kerja, tetapi ... mereka harus membayar biaya politik. Eurogroup ingin melihat biaya politik dibayar," tambahnya.
Para petinggi Uni Eropa juga berusaha keras memeras konsesi kebijakan Yunani pada Rabu lalu (29/04/2015) untuk membuka bantuan yang sangat dibutuhkan setelah negara ini berjanji akan menyajikan daftar reformasi undang-undang guna menunjukkan komitmennya.
Rancangan undang-undang tidak diharapkan untuk menyertakan hal besar baru di luar langkah-langkah yang sudah dibahas dengan kreditor Uni Eropa dan IMF, tetapi Yunani berharap hal ini akan mempercepat pembicaraan dan kesepakatan awal untuk meringankan krisis uang di negara tersebut.
Reformasi undang-undang tersebut mencakup beberapa privatisasi dan langkah-langkah pajak yang harus dijelaskan kepada pejabat kementerian keuangan Zona Euro di Brussels minggu ini. Mereka akan menilai secara lebih rinci ketika tim teknis dari Yunani dan kreditur bertemu pada Kamis, (30/04/2015) waktu setempat.
Meskipun skeptisisme dari para kreditur, pemerintah Yunani berharap kesepakatan interim dapat diputuskan sebelum jatuh tempo pembayaran utang IMF senilai 740 juta Euro pada 12 Mei mendatang.