Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTP Wayang Windu Berhenti Beroperasi

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Wayang Windu unit I dan II dimatikan akibat ledakan pipa uap panas bumi di Desa Margamukti, Kecamatan Pengalengan, Bandung.
Ilustrasi: Pusat Pembangkit Listrik Panas Bumi Wayang Windu milik Star Energy/starenergy.co.id
Ilustrasi: Pusat Pembangkit Listrik Panas Bumi Wayang Windu milik Star Energy/starenergy.co.id

Bisnis.com, JAKARTA--Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Wayang Windu unit I dan II dimatikan akibat ledakan pipa uap panas bumi di Desa Margamukti, Kecamatan Pengalengan, Bandung.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan pipa yang menyalurkan uap panas bumi milik Star Energy Geothermal Limited meledak pada Selasa (5/5). Ledakan terjadi karena longsor yang menyebabkan pergeseran tanah sehingga pipa terkubur.

Akibatnya, sumur panas bumi yang menyuplai PLTP Wayang Windu unit I dan II harus ditutup. "Pipa yang meledak kebetulan menuju pembangkit, otomatis pembangkitnya stop," katanya di Jakarta, Rabu (6/5).

Menurutnya, PLTP Wayang Windu unit I berkapasitas 110 megawatt (MW), sementara unit II sebesar 117 MW. Alhasil, pasokan listrik untuk sistem Jawa-Bali akan berkurang 227 MW.

Dia menyatakan belum mengetahui PLTP akan dihentikan sampai kapan. Saat ini pihaknya telah mengirimkan inspektur panas bumi untuk memeriksa infrastruktur pipa tersebut.

"Masih dianalisis," jelasnya.

Adapun ledakan yang terjadi berkekuatan sekitar 10 bar. Dia menggambarkan ledakan tersebut sangat kuat dan keras ibarat sebuah tembok yang ditabrak oleh mobil berkecepatan 150 kilometer per jam.

Ada kemungkinan pipa tersebut akan direlokasi ke tempat lain yang lebih aman dari risiko longsor. Rida mengemukakan risiko longsor di wilayah Pangalengan baru terjadi akhir-akhir ini.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fauzul Muna

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper