Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu AS Sebut Donald Trump akan Putuskan Perpanjangan Waktu Negosiasi Tarif Impor

Donald Trump akan memutuskan perpanjangan pembicaraan dengan negara lain setelah 9 Juli 2025, agar bisa memberlakukan lagi tarif lebih tinggi.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam dengar pendapat Komite Jasa Keuangan DPR di Washington, DC, AS, pada Rabu (7/5/2025). / Bloomberg-Pete Kiehart
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam dengar pendapat Komite Jasa Keuangan DPR di Washington, DC, AS, pada Rabu (7/5/2025). / Bloomberg-Pete Kiehart

Bisnis.com, JAKARTA — Menkeu AS Scott Bessent menyebut bahwa Presiden Donald Trump akan memutuskan perpanjangan waktu negosiasi tarif impor dengan mitra dagang yang belum kunjung mencapai kesepakatan hingga batas waktu 9 Juli 2025.

Menurut Bessent, dia dan jajaran pemerintahan akan melakukan apa yang Donald Trump inginkan terkait tarif resiprokal. Ketika ditanya apakah batas waktu negosiasi tarif Trump akan diperpanjang, Bessent menjawab bahwa semua negara harus berusaha menyelesaikannya.

"Kami akan melakukan apa yang diinginkan presiden, dan dialah yang akan menentukan apakah mereka bernegosiasi dengan itikad baik," kata Bessent dalam wawancara di CNBC pada Kamis (3/7/2025), dilansir dari Bloomberg.

Bessent mengatakan bahwa dia bertemu dengan mitra dagang di Uni Eropa pada Kamis (3/7/2025) pagi waktu setempat sembari mengatakan bahwa perwakilan dagang Amerika Serikat (AS) Jamieson Greer akan bekerja keras selama akhir pekan untuk berunding dengan para pejabat Eropa terkait tarif Trump.

"Jadi kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan dengan Uni Eropa," ujarnya.

Uni Eropa, Jepang, dan mitra lainnya untuk saat ini hanya dikenakan pajak tambahan universal 10% yang diberlakukan Trump pada 9 April 2025 untuk periode negosiasi 90 hari—setelah menghentikan bea yang jauh lebih tinggi yang telah diumumkannya awal bulan itu.

Ketika ditanya tentang situasi dengan Jepang, di mana tidak ada kesepakatan yang muncul meskipun telah melalui beberapa putaran negosiasi, Bessent mengindikasikan bahwa politik dalam negeri mungkin akan mempersulit pembicaraan.

"Jepang adalah sekutu yang hebat, dan mereka sedang dalam posisi yang sulit saat ini—mereka akan mengadakan pemilihan majelis tinggi pada 20 Juli 2025, yang menurut saya memberi mereka banyak kendala dalam negeri dalam hal mencapai kesepakatan," katanya.

Adapun, ketika ditanya soal Vietnam, Bessent mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan dengan negara itu telah rampung.

Trump memberlakukan tarif impor 20% terhadap Vietnam dan tidak akan ditambahkan dengan tarif universal 10%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper